Sosok Deni Rukmana, Konten Kreator Ngamuk Anaknya Ditampar Guru: Saya Nggak Pernah Gampar-gampar

Ringkasan Berita:

• Seorang pria mengamuk ke guru yang menampar anaknya di Subang
• Dia mengamuk karena anakanya ditampar oleh guru.
• Belakangan diketahui kalau pria yang mengamuk itu bernama Deni Rukmana dan merupakan konten kreator.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok Deni Rukmana.

Nama Deni Rukmana saat ini sedang jadi perbincangan.

Deni Rukmana adalah pria berusia 38 tahun yang mengamuk ke guru yang menampar anaknya.

Kejadian penamparan ini terjadi di Subang.

Subang adalah sebuah kecamatan yang menjadi ibu kota Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indonesia.

Kecamatan ini memiliki penduduk sebanyak 120.346 jiwa pada tahun 2010 yang meningkat menjadi 137.284 jiwa pada Sensus 2020.

Korban penamparan guru itu berinisial ZR (16).

Karena insiden itu, Deni Rukmana yang ternyata seorang konten kreator mengamuk.

Konten kreator adalah seseorang yang membuat dan membagikan konten digital dalam berbagai format, seperti video, tulisan, gambar, atau audio, untuk tujuan menghibur, mengedukasi, atau beriklan.

Profesi ini berkembang pesat karena media sosial dan internet, di mana kreator konten bekerja secara individu maupun dalam sebuah perusahaan. Mereka memanfaatkan berbagai platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menjangkau audiens mereka. 

Sosok Deni Rukmana

Kasus dugaan kekerasan di lingkungan sekolah kembali menyita perhatian publik. Kali ini, datang dari SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang.

Seorang wali murid bernama Deni Rukmana meluapkan kemarahannya setelah mengetahui anaknya, ZR (16), ditampar oleh sang guru, Rana Saputra. Insiden itu disebut terjadi setelah ZR memanjat pagar dan melanggar sejumlah peraturan sekolah.

Kemarahan Deni terekam dalam video yang diunggahnya sendiri melalui akun Instagram pribadinya, @mangdans_, dan langsung viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Deni terlihat melabrak sang guru sambil menegaskan bahwa tindakan kekerasan bukanlah solusi mendidik anak.

“Cari solusi bukan seperti itu. Saya enggak pernah gampar-gampar anak,” ucap Deni dengan nada tinggi.