Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Akhirnya Terungkap Peran Luhut Binsar Pandjaitan di Proyek Whoosh, Mahfud MD: Bukan Saya Membela

Nama eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut terseret.

Editor: Indry Panigoro
Kolase Tribunnews.com
KASUS WHOOSH - Kolase foto Luhut Binsar Pandjaitan dan mantan Menkopolhukam, Mahfud MD. 

Luhut menyampaikan, ia sepakat dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya soal APBN tidak akan lagi digunakan untuk KCJB sebagaimana yang sudah dilakukan pemerintah di masa lalu.

Ia bilang, yang diperlukan sekarang untuk penyelesaian pembayaran cicilan utang Kereta Cepat Jakarta Bandung, adalah melakukan restrukturisasi dan melakukan perundingan dengan pihak kreditur dari China.

"Kita ribut-ribut Whoosh, Whoosh itu masalahnya apa sih? Whoosh itu tinggal restructuring saja. Siapa yang minta APBN? Enggak ada yang pernah minta APBN. Restructuring," ucap Luhut.

Jokowi Bilang Macet Bisa Bikin Rugi Negara

Mantan Presiden RI, Jokowi pun buka suara soal proyek Whoosh yang kini tengah menjadi sorotan buntut masalah utang.

Ada sejumlah hal yang menurutnya lebih penting, ketimbang berpikir soal untung dari Whoosh.

Jokowi menuturkan, kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Bandung telah menghadapi kemacetan parah sejak berpuluh-puluh tahun.

Apabila kemacetan itu tidak diatasi, maka akan menyebabkan kerugian negara hingga ratusan triliun rupiah setiap tahun.

"Kita harus tahu dulu masalahnya. Di Jakarta, kemacetan sudah parah, bahkan sejak 30-40 tahun lalu. Jabodetabek dan Bandung juga menghadapi kemacetan yang sangat parah," urai Jokowi saat ditemui TribunSolo.com, Senin (27/10/2025).

"Dari kemacetan itu, negara rugi secara hitung-hitungan. Di Jakarta saja kira-kira Rp65 triliun per tahun. Kalau Jabodetabek plus Bandung, kira-kira di atas Rp100 triliun per tahun," imbuhnya.

Untuk mengatasi hal itu, kata Jokowi, proyek Whoosh menjadi salah satu solusi di antara berbagai  moda transportasi massal yang kini sudah beroperasi.

Ia mengatakan proyek transportasi massal, termasuk Whoosh, dibuat dengan tujuan agar masyarakat tak lagi menggunakan kendaraan pribadi dan kemacetan bisa terurai.

"Untuk mengatasi itu, dibangun MRT, LRT, Kereta Cepat, sebelumnya ada KRL dan Kereta Bandara."

"Tujuannya agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor ke transportasi massal, sehingga kerugian akibat kemacetan bisa dikurangi," jelasnya.

Jokowi juga menegaskan, proyek Whoosh dibuat bukan semata-mata untuk mencari laba alias untung.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved