Anggota TNI Tewas
Akhirnya Terungkap Ternyata Ada Alur Cerita yang Sengaja Dibuat Senior TNI untuk Siksa Prada Lucky
Dalam pemeriksaannya, tidak ditemukan bukti yang mengarah pada perilaku penyimpangan Prada Lucky seperti yang diklaim para terdakwa.
Alasan para terdakwa yang menyebut isu LGBT sebagai pemicu penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo terbantahkan dalam persidangan.
Oditur Militer menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak memiliki dasar dan tidak terbukti secara hukum.
Dalam pemeriksaannya, tidak ditemukan bukti yang mengarah pada perilaku penyimpangan seperti yang diklaim para terdakwa.
Menurut Oditur, para terdakwa baru mengenal Prada Lucky selama kurang lebih satu bulan setengah sehingga sangat tidak masuk akal menjadikan isu LGBT sebagai alasan tindak kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
“Mereka saja baru kenal satu bulan setengah. Bagaimana kita bisa mengatakan seseorang memiliki penyimpangan seperti itu, karena hal tersebut perlu pendalaman,” ujar Oditur di hadapan majelis hakim.
Oditur menambahkan, narasi soal LGBT yang selama ini mencuat hanyalah “alur cerita” yang dibuat oleh para terdakwa untuk membenarkan tindakan penganiayaan, termasuk pemukulan dan pencambukan terhadap Prada Lucky.
Persidangan yang berlangsung terbuka itu dipadati keluarga dan kerabat korban.
Ayah almarhum, Serma Kristian Namo, yang hadir sebagai saksi, turut meminta para terdakwa menghadirkan alat bukti atas tuduhan tersebut.
Dengan terbantahnya tuduhan tersebut, Oditur menilai perkara ini harus dipandang sebagai kasus penganiayaan fatal yang dilakukan senior kepada junior, tanpa dalih apapun.
Keluarga korban sejak awal menolak keras tuduhan LGBT yang dikaitkan dengan Prada Lucky. Mereka berharap pernyataan resmi Oditur ini menjadi pertimbangan penting bagi majelis hakim untuk menjatuhkan putusan seadil-adilnya.
Majelis Hakim akan melanjutkan sidang pada agenda berikutnya sesuai jadwal persidangan yang telah ditetapkan.
Awal Mula Sampai Prada Lucky Namo Disiksa Seniornya
Kejadian ini bermula ketika dilakukan pemeriksaan handphone para prajurit TNI di Batalyon tersebut untuk mengantisipasi judi online. Pemeriksaan handphone pada Prada Lucky Namo (almarhum) dan Richard Bulan (saksi 1) menemukan adanya pesan chating yang mengindikasi adanya penyimpangan seksual.
Para terdakwa mengetahui, bahwa Prada Lucky Namo dan Prada Richard Bulan sehari-hari bekerja di dapur dan menjadi bawahan para tersangka.
Prada Lucky Namo terindikasi melakukan penyimpangan seksual. Kemudian terdakwa 1 melakukan pemeriksaan di ruang staf Intel didampingi Provost terdakwa 3. Dalam suasana itu, terdakwa melakukan penyiksaan karena jengkel akibat tindakan tersebut.
"Mengambil selang kurang lebih 40 centimeter untuk cambuk, menampar wajah, dengan sandal jepit sebanyak satu kali," kata Oditur, Selasa (28/10/2025) di Pengadilan Militer Kupang.
| Akhirnya Terungkap Awal Mula Prada Lucky Sampai Disiksa 20 Senior TNI, Semua Berawal dari Pengakuan |
|
|---|
| Baru Terungkap Sebelum Prada Lucky Tewas Dianiaya 20 Senior TNI, Ternyata Barang Korban Dioles Cabai |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Alasan Keluarga Tolak Autopsi Kematian Prada Lucky, Ternyata Sosok Ini yang Minta |
|
|---|
| Tak Hanya Minta Maaf, Ayah Prada Lucky Namo Kini Ikhlas Putranya Tewas karena Disiksa 20 Senior TNI |
|
|---|
| Isi Curhatan Prada Lucky Namo ke Kakak 1 Bulan sebelum Tewas Dianiaya Senior di TNI: Lusi Saya Sakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Kolase-foto-Prada-Lucky-namo-dan-wajah-para-terdakwa-yang-sidang-para-baru-k.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.