Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Program Magang Nasional

Program Magang Disebut Menghina Lulusan Sarjana, DPR: Ini Program Bagus untuk Dapat Skill Tambahan

Program yang dicanangkan untuk menambah daya saing fresh graduate tersebut mendapatkan uang saku dari pemerintah setara dengan UMP

Editor: Glendi Manengal
Kolase Tribunnews/Kompas
PROGRAM MAGANG - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago (kiri), Presiden Partai Buruh Said Iqbal (kanan). Said Iqbal sebut program magang menghina lulusan sarjana ditanggapi Irma yang menyatakan program ini bagus bisa dapat skill tambahan dan juga dapat uang saku setara UMP masing-masing daerah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Program Magang Nasional saat ini tengah menjadi perhatian pemerintah.

Program Magang Siap Kerja Kemnaker pada dasarnya adalah bentuk pelatihan kerja yang diselenggarakan langsung di perusahaan atau industri.

Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga didampingi mentor berpengalaman yang menguasai proses produksi barang maupun jasa. Dengan begitu, lulusan perguruan tinggi diharapkan bisa mengasah keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Dari Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago menyatakan, tidak perlu ada pencari kerja lulusan sarjana setara (S1) atau pasca-sarjana (S2) yang merasa terhina apabila mengikuti program magang nasional oleh pemerintah.

Program Magang Nasional adalah program yang digagas oleh pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), untuk memberikan peluang kerja magang bagi lulusan baru (fresh graduate) perguruan tinggi.

Menurut Irma, program yang dicanangkan untuk menambah daya saing fresh graduate tersebut mendapatkan uang saku dari pemerintah setara dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) masing-masing daerah.

“Tapi apakah benar, orang kerja di Bekasi, dengan orang kerja di Pondok Ungu Jakarta, upah minimumnya dua kali lipat yang diterima dengan pemagangan pada pekerjaan yang sama? Enggak mau sarjana-sarjana itu. Jadi ini menghina, menghinanya tanda petik ya. Menghina lulusan sarjana,” kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam konferensi pers Koalisi Serikat Pekerja-Partai Buruh (KSP–PB) yang disiarkan daring, Senin (13/10/2025).
Pernyataan Irma ini juga sekaligus menanggapi sindiran Presiden Partai Buruh Said Iqbal, yang menyebut kalau program magang nasional untuk lulusan setara sarjana merupakan salah satu tindakan yang menghina.

"Tidak ada yang dihina disini, mau S1 ataupun S2 jika ingin mendapatkan skill tambahan apalagi dapat uang saku tentu sangat bermanfaat. Sekali lagi, imbalan yang diterima dari pemerintah itu bukan gaji tapi uang saku," kata Irma saat dimintai tanggapannya, Selasa (14/10/2025).

Lebih lanjut, legislator dari Fraksi Partai NasDem itu juga menyambut baik program magang nasional ini.

Hanya saja, dirinya meminta para penerima program ini yang menargetkan lebih dari 20.000 peserta itu memang harus dipilih sesuai dengan kompetensi dan jangan sampai mubazir.

"Menurut saya ini program bagus, setidaknya semua peserta magang akan dapat skill tambahan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja nasional dan internasional," beber dia.

Terlebih, pemerintah sudah mengucurkan anggaran untuk program tersebut dan telah disetujui Komisi IX DPR.

Perihal dengan imbalan atau uang saku, Irma memastikan akan diberikan sepenuhnya oleh pemerintah selama kurang lebih enam bulan setara UMP masing-masing daerah.

"Dan perlu dipahami, imbalan yang mereka terima selama 6 bulan magang per bulan nya disesuaikan dengan UMR/ UMK tempat dimana perusahaan berdomisili," tandas Irma.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Prof Yassierli menyatakan, pemerintah bakal menyiapkan uang saku bagi peserta magang nasional yang nantinya lolos sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang ikut andil dalam program ini.

Kata dia, seluruh gaji bagi peserta magang itu akan difasilitasi negara.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved