Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Siswa SMP Dibully hingga Tewas

Akhirnya Terungkap, Ternyata Tak Ada Guru Saat Angga Dibully hingga Tewas di Sekolah SMP Grobogan

Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya.

KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO
BULLYING - Orangtua Angga, Sawendra (38) dan Ike Purwitasari (34) mengantar jenazah anak sulungnya itu ke peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum, Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (12/10/2025) pagi. Akhirnya Terungkap, Ternyata Tak Ada Guru Saat Angga Dibully hingga Tewas di Sekolah SMP Grobogan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana haru menyelimuti pemakaman Angga Bagus Perwira (12), siswa SMP Negeri 1 Geyer, yang dimakamkan di pemakaman umum dekat rumahnya di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Minggu (12/10/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

Kedua orangtuanya, Sawendra dan Ike Purwitasari, yang datang jauh-jauh dari Cianjur, Jawa Barat, tampak terpukul dan masih sulit menerima kenyataan pahit atas kepergian putra semata wayang mereka.

Tangis keluarga dan warga mengiringi prosesi pemakaman yang berlangsung sederhana namun penuh duka.

Baca juga: Sosok Che Guevara, Revolusioner Komunis Jadi Idola Rakyat Palestina, Ini Alasan Dia Begitu Dicintai

Angga meninggal dunia setelah diduga menjadi korban penganiayaan atau bullying oleh rekan-rekannya di sekolah.

Kabar tragis ini mengejutkan banyak pihak, termasuk para guru dan teman-teman sekelasnya.

Seorang teman seangkatan korban, APR (12), menceritakan bahwa peristiwa itu bermula pada Sabtu pagi (11/10/2025).

Saat itu, Angga sempat terlibat perkelahian dengan salah satu teman sekelasnya, berinisial El (12). Tak disangka, insiden tersebut berujung fatal dan menelan korban jiwa.

Kasus ini kini tengah ditangani pihak kepolisian setempat.

Aparat masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab pasti kematian Angga, sementara pihak sekolah diminta memperketat pengawasan agar perundungan di lingkungan pendidikan tak lagi merenggut nyawa anak-anak bangsa.

“Awal mulanya Angga diejek teman-temannya, lalu Angga tidak terima dan berkelahi. Angga dipukuli kepalanya dan kemudian berhenti. Itu saat jam ketiga, tapi belum ada guru,” kata APR, siswi kelas VII F, yang kelasnya bersebelahan dengan ruang kelas Angga, VII G, saat ditemui di rumah duka, Minggu pagi.

Menurut APR, perundungan terhadap Angga tidak berhenti di situ.

Sekitar pukul 11.00 WIB, Angga kembali dikerubungi teman-temannya dan diadu dengan siswa lain, AD (12).

"Kamu beraninya sama siapa? Lalu Angga berkelahi dengan AD hingga kepala Angga kena pukul berkali-kali. Dia kejang-kejang dan dibawa ke UKS tapi meninggal. Saat itu jam pelajaran tapi guru belum datang," lanjut APR.

Angga ditemukan tidak bernyawa di ruang kelas VII G, SMP Negeri 1 Geyer, sekitar pukul 11.00 WIB.

Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved