Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Siswa SMP Dibully hingga Tewas

Akhirnya Terungkap, Ternyata Tak Ada Guru Saat Angga Dibully hingga Tewas di Sekolah SMP Grobogan

Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh teman-teman sekelasnya.

KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO
BULLYING - Orangtua Angga, Sawendra (38) dan Ike Purwitasari (34) mengantar jenazah anak sulungnya itu ke peristirahatan terakhir di Pemakaman Umum, Dusun Muneng, Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (12/10/2025) pagi. Akhirnya Terungkap, Ternyata Tak Ada Guru Saat Angga Dibully hingga Tewas di Sekolah SMP Grobogan 

Paman korban, Suwarlan (45), mengatakan bahwa keluarga mendapat informasi dari pihak sekolah bahwa Angga meninggal dunia saat jam sekolah masih berlangsung.

“Kata teman-teman sekolahnya, diduga korban bullying. Saat itu kejang-kejang dan mau dibawa ke UKS tapi sudah meninggal dunia,” tutur Suwarlan di rumah duka.

Jenazah Angga sempat diperiksa di Puskesmas terdekat, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, untuk keperluan autopsi.

“Permintaan kami supaya diautopsi kepolisian, biar jelas penyebab kematiannya. Perut dan dadanya menghitam,” tambah Suwarlan.

Kakek korban, Pujiyo (50), mengatakan bahwa sebelum meninggal, Angga sering mengeluh menjadi korban bullying verbal dan fisik di sekolah.

Trauma akibat perlakuan itu sempat membuat Angga enggan berangkat sekolah.

“Pernah sakit juga di kepala karena dipukuli dan tidak masuk sekolah. Kami akhirnya datangi sekolah dan melaporkannya. ABP pun kemudian mau masuk sekolah meski tetap dihina dan dianiaya. Dia itu anak penurut dan enggak aneh-aneh. Hobinya sepak bola,” ungkap Pujiyo.

Ia pun menyayangkan lemahnya pengawasan dari pihak sekolah, yang menyebabkan kasus perundungan tersebut terus terjadi hingga akhirnya merenggut nyawa cucunya.

“Harusnya diawasi, kan udah kejadian. Kasihan mas, anaknya pendiam. Orangtuanya kalau pulang hanya pas Lebaran.,” tambahnya sambil menangis.

Pihak keluarga juga menerima informasi simpang siur, termasuk dugaan bahwa Angga sengaja dijatuhkan dari tangga oleh rekan-rekannya.

Karena itu, untuk mengetahui penyebab pasti kematian Angga, keluarga menegaskan agar dilakukan autopsi secara menyeluruh oleh pihak kepolisian.

“Kami melihat jenazah ABP di Puskesmas sebelum dilarikan ke RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi untuk diautopsi atas permintaan kami. Info yang kami terima, dia dibully, sampai kejang-kejang dan meninggal di ruang kelas,” ujar Pujiyo.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Geyer, Sukatno, telah angkat bicara soal kasus ini. 

"Maaf baru balas. Permasalahan di sekolah sudah ditangani oleh pihak berwajib Polres Grobogan," kata Sukatno dalam pesan singkat kepada KOMPAS.com, Minggu (12/10/2025). 

Diduga Korban Bullying dan Pengeroyokan

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, mengatakan, kasus kematian Angga yang diduga korban bullying dan pengeroyokan teman sekolahnya masih didalami.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved