Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Kesehatan

Jumlah Pengguna Vape Usia Muda Meningkat Pesat, Picu Gelombang Baru Kecanduan Nikotin

Hampir 20 persen orang dewasa masih menggunakan produk tembakau dan nikotin. Kita tidak bisa berhenti sekarang.

Editor: Alpen Martinus
via kompas.com
VAPE: Ilustrasi vape. Perokok berkurang, pengguna vape justru naik 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Orang yang mengonsumsi rookok di dunia tergolong sangat banyak.

Namun seiring berkembangnya teknologi, muncul produk berupa vape.

Vape, atau rokok elektrik, adalah perangkat bertenaga baterai yang memanaskan cairan khusus (e-liquid atau vape juice) untuk menghasilkan aerosol yang kemudian dihirup oleh penggunanya.

Baca juga: Daftar Gurita Bisnis Raffi Ahmad, Suami Nagita Slavina Punya 35 Perusahaan dari Properti hingga Vape

Cairan ini umumnya mengandung nikotin, perisa, serta pelarut seperti propylene glycol dan gliserin nabati. 

Berbeda dengan rokok konvensional yang membakar tembakau, vape tidak menghasilkan asap, melainkan uap atau aerosol.

Namun, klaim bahwa vape lebih aman dari rokok tembakau masih menjadi perdebatan karena vape tetap mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan. 

Rokok elektronik yang dianggap mampu menggantikan peran rokok biasa.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kebiasaan masyarakat yang merokok di dunia sudah menurun tetapi tren mengkonsumsi vape meningkat.

Kondisi ini membuat epidemi tembakau masih jauh dari selesai. 

Laporan global terbaru WHO menunjukkan jumlah pengguna tembakau telah turun dari 1,38 miliar pada tahun 2000 menjadi 1,2 miliar pada tahun 2024. 

Sejak 2010, jumlah perokok tembakau turun 120 juta dengan penurunan relatif sebesar 27 persen.

“Jutaan orang berhenti, atau tidak lagi menggunakan tembakau, berkat upaya pengendalian tembakau oleh negara-negara di seluruh dunia,” kata Direktur Jenderal WHO. Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Pemerintah harus bertindak lebih cepat dan lebih tegas dalam menerapkan kebijakan pengendalian tembakau yang terbukti efektif, seperti mengendalikan penggunaan rokok elektrik global atau vape.

WHO memperkirakan jumlah pengguna vape di seluruh dunia mencapai 100 juta orang lebih.

Dari jumlah tersebut, pemakai vape orang dewasa mencapai 86 juta pengguna, sebagian besar tinggal di negara-negara berpenghasilan tinggi. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved