Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Sosok Elkius Kobak, Panglima Militer KKB yang Tembak dan Bakar Rumah Warga, Terlibat 217 Aksi Teror

Dalam menjalankan aksinya, kelompok ini menggunakan senjata api maupun senjata tajam untuk menebar teror.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
KKB PAPUA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak melakukan aksi kejahatan menembak seorang warga sipil bernama Indra Guru Wardana di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Minggu (21/9/2025). Anggota KKB diketahui berjumlah enam orang. Sosok Elkius Kobak, Panglima Militer KKB yang Tembak dan Bakar Rumah Warga, Terlibat 217 Aksi Teror 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk menyebut kelompok bersenjata yang kerap melakukan aksi kekerasan dan tindak kriminal terhadap warga sipil, aparat keamanan, hingga fasilitas umum.

Dalam menjalankan aksinya, kelompok ini menggunakan senjata api maupun senjata tajam untuk menebar teror.

Bentuk kekerasan yang dilakukan bervariasi, mulai dari penyerangan, pembakaran, penyanderaan, hingga sabotase terhadap fasilitas publik seperti bandara, sekolah, dan puskesmas.

Baca juga: Ada Banyak Makanan Basi dan Siswa Keracunan, Menkeu Alihkan Makan Bergizi Gratis Jadi 10 Kg Beras

Salah satu kelompok yang teridentifikasi melakukan aksi kejahatan tersebut adalah KKB yang tergabung dalam Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo di bawah pimpinan Elkius Kobak.

Indra Guru Wardana, seorang warga sipil tewas usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/9/2025).

Tak hanya itu, rumah korban juga ikut dibakar hingga ludes.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan aparat saat ini masih terus melakukan pendataan lengkap terkait kronologi peristiwa karena akses menuju lokasi cukup sulit.

"TKP berjarak cukup jauh dari Polsek Suator dan komunikasi juga tidak terlalu baik. Oleh karena itu, kami masih terus mengumpulkan data secara detail agar peristiwa ini bisa ditangani sesuai prosedur," ujar Faizal dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com.

Diketahui lokasi kejadian Distrik Kolf Braza di Kabupaten Asmat, Papua Selatan ini termasuk dalam kawasan terpencil dengan akses yang cukup sulit dijangkau, baik dari segi transportasi maupun komunikasi.

Faizal menyebut, peristiwa ini melibatkan sekitar enam anggota KKB.

Satu di antaranya membawa senjata laras panjang dilengkapi teleskop.

Mereka diduga sudah merencanakan penyerangan dengan memanfaatkan kondisi geografis wilayah yang sulit dijangkau aparat.

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, mengatakan upaya pengejaran dan penyelidikan terus dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri.

Dikatakan, aparat tidak hanya berfokus pada identifikasi pelaku, tetapi juga memastikan keamanan warga di sekitar Distrik Kolf Braza.

"Kami akan terus melakukan langkah-langkah penegakan hukum dan memastikan masyarakat tetap merasa aman. Negara tidak boleh kalah dari aksi teror bersenjata," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved