Menkeu Purbaya Larang Pakaian Bekas Masuk Indonesia, Ini Tanggapan Warga dan Pedagang di Manado

"Karena bagi banyak pedagang kecil dengan adanya larangan ini berarti hilangnya sumber penghasilan utama yang telah ditekuni puluhan tahun dan bisa berpotensi meningkatkan pengangguran," kata dia.

Sehingga menurutnya pemerintah tidak masalah melarang yang penting beri solusi yang terbaik untuk masyarakat.

"Mungkin bisa lebih meningkatkan kualitas pakaian lokal yang semakin baik, harga yang cenderung lebih terjangkau, serta kontribusi langsung terhadap perekonomian lokal, penciptaan lapangan kerja, dan pelestarian budaya," katanya.

Tanggapan pedagang

Seorang importir pakaian bekas di Manado berinisial RO menanggapi santai isu tersebut. 

Ia mengaku tidak terlalu khawatir karena selama ini pasokan barang masih dapat diperoleh.

RO sendiri baru mulai berkecimpung dalam bisnis pakaian bekas sejak tahun lalu. 

Meski tergolong baru, ia menegaskan tidak menghadapi kesulitan berarti dalam mendapatkan barang maupun menjualnya. 

“Saya saja baru mulai tahun lalu, masih dapat kok barangnya. Sejauh ini tidak susah juga jualan, masih ada saja barangnya,” ujarnya.

Menurut RO, isu larangan pakaian impor bukan hal baru. 

Wacana tersebut hampir selalu muncul setiap tahun.

"Setiap tahun kan memang muncul isunya, mirip dengan isu kenaikan cukai rokok yang ada saja kan," ucapnya.

Namun, ia tetap berharap pemerintah dapat mengkaji ulang regulasi terkait larangan pakaian impor bekas.

Pengusaha yang menggantungkan pendapatan dari bisnis ini perlu dipertimbangkan.

Ia juga menekankan bahwa bisnis thrifting bukanlah hal asing dan telah menjadi bagian dari industri mode di berbagai negara.