Rohani Katolik
Raih 15 Medali, Kota Tomohon Juara Umum Pesparani Katolik I Sulut 2025
Pengukuhan Tomohon sebagai juara umum disampaikan pada acara penutupan Pesparani Katolik I Daerah Sulut 2025 di Aula Mapalus
Penulis: maximus conterius | Editor: Indry Panigoro
Ringkasan Berita:
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Kota Tomohon menciptakan sejarah sebagai juara umum edisi perdana ajang Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Daerah Sulawesi Utara. Kontingen Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Daerah (LP3KD) kota ini unggul dari tuan rumah Kota Manado serta Kota Bitung yang menempati posisi kedua dan ketiga.
Pengukuhan Tomohon sebagai juara umum disampaikan pada acara penutupan Pesparani Katolik I Daerah Sulut 2025 di Aula Mapalus, Kantor Gubernur Sulut, Jalan 17 Agustus, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Jumat (21/11/2025).
Gemuruh sorak sorai kontingen LP3KD Kota Tomohon terus menggema di Aula Mapalus saat panitia mengumumkan satu per satu hasil matalommba yang sebagian besar hasilnya baru diketahui malam itu juga.
Secara keseluruhan, dari 16 matalomba yang dikompetisikan, Kota Tomohon sukses mengumpulkan 6 medali emas, 7 perak dan 2 perunggu. Tim kota Bunga hanya gagal mendulang medali pada satu matalomba yakni Paduan Suara Campuran Wanita.
Sementara dari 15 medali yang diraih, Tomohon mendulang medali emas pada matalomba Bertutur Kitab Suci (BKS) Remaja Dialek Manado, Mazmur Anak, Mazmur Orang Muda Katolik (OMK), Mazmur Dewasa, Paduan Suara Remaja Gregorian (PSGR) dan Paduan Suara OMK.
Adapun Kota Manado yang berada pada urutan kedua berhasil mendulang 7 medali. Yakni 3 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Meski gagal meraih medali dari 9 matalomba, Manado mengoleksi dua emas dari nomor favorit yakni Paduan Suara Dewasa Pria dan Paduan Suara Dewasa Campuran. Satu emas lainnya dari BKS Remaja Berbahasa Indonesia.
Sementara Kota Bitung berhasil meraih total 5 medali, yakni 3 emas dan 2 perunggu. Tim LP3KD Kota Cakalang mengoleksi emas dari Cerdas Cermat Rohani (CCR) Anak, CCR Remaja dan Musik Kolintang.
Masih ada tiga daerah lainnya yang juga mengoleksi emas ajang Pesparani Sulut. Yakni Kota Kotamobagu dengan 2 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Lalu Kabupaten Minahasa dengan 1 emas dan 3 perunggu, serta Kabupaten Bolaang Mongondow dengan 1 emas dan 1 perunggu.
LP3KD Kotamobagu meraih emas pada lomba BKS Anak Dialek Manado dan Mazmur Remaja. Sementara Minahasa meraih emas dari Paduan Suara Dewasa Wanita. Adapun Bolmong meraih emas dari lomba BKS Anak Bahasa Indonesia.
Sebagai wujud apresiasi atas prestasi juara umum, panitia menyerahkan Piala Bergilir Gubernur Sulut dan satu perangkat alat musik kolintang yang disumbangkan Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling.
Panitia juga membagikan hadiah berupa uang kepada setiap peraih emas. Dan kepada semua LP3KD yang berpartisipasi, panitia memberikan satu unit alat musik keyboard.
Ketua Harian LP3KD Kota Tomohon Maria Henie Pijoh bersyukur atas prestasi membanggakan pada Pesparani I Sulut ini. Namun, hal ini sekaligus menjadi tantangan untuk dipertahankan pada ajang Pesparani 2028 nanti. Meski begitu, ia optimistis prestasi itu dapat lebih ditingkatkan.
"Pembinaan musik liturgi dan kerohanian di Kota Tomohon sudah jalan di paroki-paroki. Tapi tetap harus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan. Dari ajang ini kami melihat masih ada yang perlu diperbaiki lagi," ujar dia.
Anggota DPRD Kota Tomohon ini mengatakan, prestasi juara umum ini akan ia sampaikan kepada Wali Kota Tomohon Caroll Senduk yang turut mendukung penuh keikutsertaan kontingen pada ajang Pesparani.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Kontingen-LP3KD-Kota-Tomohon-bersorak-gembira.jpg)