Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rohani Katolik

Berani Seperti Maria

Tayang: Sabtu, 10 Agustus 2013 14:34 WITA

Penulis: | Editor:

Baca Selanjutnya:

Organisasi Advokat Bukan Alat Negara: Membantah soal 'Tujuh Organisasi Advokat Sah'

Oleh: Pastor Rhein Saneba Pr, Direktur Radio Montini, Radio Keuskupan Manado

Saudara-saudari dalam Kristus,

Maria adalah tokoh iman yang sangat dihormati oleh Gereja Katolik. Mengapa Maria dihormati? Karena Maria sudah mengatakan 'ya' atas permintaan Allah untuk mengandung Sang Penebus. Ia berkata 'ya' atas kabar yang dibawa oleh malaikat Gabriel. Ungkapan 'ya' diungkapkannya melalui perkataan 'Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendak-Mu itu'.

Saudara-saudari dalam Kristus, ini kemudian sekaligus menunjukkan pribadi Maria sebagai pribadi yang tahu siapa dirinya. Ia juga tahu apa yang harus ia perbuat dan untuk apa perbuatan itu.

Lalu siapa Maria menurut dirinya sendiri?

Maria hanya seorang hamba. Tugas seorang hamba ialah melayani Tuhan. Ia yakin yang menyuruhnya melakukan peristiwa besar itu ialah Allah Bapanya. Ia taat dan pamrih kepada-Nya.Kedua, Maria tahu apa yang harus ia perbuat. Ia membuat semua itu supaya keselamatan terlaksana bukan hanya untuk dirinya tapi untuk seluruh manusia.

Semua itu akhirnya dilakukan untuk kemuliaan Tuhan dan keselamatan dunia.

Nah apa artinya ini bagi kita?

Sebagai orang beriman kita diharapkan untuk taat tanpa pamrih pada kehendak Tuhan. Kita harus berani seperti Maria melaksanakan kehendak Tuhan. Cara yang paling utama ialah dengan mengaplikasikan dalam setiap kegiatan kita. Kita juga harus setia mengikuti ibadah sabda dan sakramen.

Kesetiaan dalam ibadah sabda dan sakramen diungkapkan Paus Fransiskus sewaktu mengikuti World Youth Day di Brazil beberapa waktu lalu. Ia menekankan perlunya anak muda untuk CARE (Conffesion, Adoration, Rosary and Eucharist). Anak muda dan semua orang harus memiliki semangat pertobatan, rajin melakukan adorasi, berdoa rosario dan mengikuti perayaan Ekaristi. Iman yang tanpa pamrih itu ialah iman yang CARE. Iman yang diwujudnyatakan pada perbuatan-perbuatan seperti itu.

Cara yang kedua, ialah dengan berupaya untuk tidak menjadi beban bagi masyarakat dan orang lain. Orang harus berupaya untuk menjadi berkat bagi orang lain dan sesama.

Cara yang ketiga, ialah harapan di balik semua perbuatan baik itu. Semua itu akhirnya dibuat untuk keselamatan semua orang. Dan semua itu harus dimulai dari sekarang.

Semoga demikian.