Lipsus Warga Sulut Korban TPPO
Kronologi 2 Pemuda Asal Manado dan Medan Hampir Jadi Korban TPPO, Direkrut Sebagai Admin Judi Online
Dua pemuda asal Manado dan Medan diamankan dari upaya pemberangkatan ilegal oleh jaringan perekrut yang beroperasi di Jakarta
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Chintya Rantung
Ringkasan Berita:
- Dua pemuda asal Manado dan Medan diamankan dari upaya pemberangkatan ilegal oleh jaringan perekrut yang beroperasi di Jakarta
- Kedua anak muda berinisial A.H.B asal Medan dan F.R.A alias Fichi asal Manado
- Kasus ini bermula ketika seorang ibu rumah tangga berinisial F, warga Kecamatan Mapanget, melaporkan kepada Komunitas Lingkungan Peduli TPPO Sulut
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua pemuda asal Manado dan Medan diamankan dari upaya pemberangkatan ilegal oleh jaringan perekrut yang beroperasi di Jakarta, Sabtu 15 November 2025.
Penyelamatan ini merupakan hasil koordinasi cepat antara Polsek Sub Sektor Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado, BP3MI Sulawesi Utara, serta Komunitas Lingkungan Peduli TPPO Sulut.
Kedua anak muda berinisial A.H.B asal Medan dan F.R.A alias Fichi asal Manado.
Keduanya direkrut untuk dipekerjakan sebagai admin judi online di Kamboja.
Kasus ini bermula ketika seorang ibu rumah tangga berinisial F, warga Kecamatan Mapanget, melaporkan kepada Komunitas Lingkungan Peduli TPPO Sulut anaknya F.R.A alias Fichi beberapa hari tidak pulang rumah.
Namun sebelumnya sempat mendengar percakapan handphone anaknya akan di berangkatkan kerja sebagai operator komputer di luar negeri, informasi ini segera diteruskan ke Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado.
Menerima laporan itu, personel Unit Reskrim Bripka Antonius Sangkay melakukan koordinasi dengan petugas staff pelindungan BP3MI Sulut Jordy Surbekti.
Dari hasil penelusuran, diketahui F.R.A sudah dibawa dan ditampung di sebuah hotel di wilayah Cengkareng, Jakarta, dalam pengawasan ketat agen perekrut sambil menunggu jadwal penerbangan ke luar negeri.
Setelah jadwal keberangkatan terdeteksi, petugas di Manado segera menghubungi Polisi Bandara Cengkareng.
Tim gabungan langsung melakukan pengamanan dan menyelamatkan dua calon korban, termasuk satu pemuda lain asal Medan yang juga berada dalam kendali perekrut, saat itu juga komunikasi via telegram dengan agent perekrut terputus.
Saat ini kedua calon korban telah diserahkan ke Lounge PMI Bandara Soekarno-Hatta untuk menerima asistensi sambil menunggu proses pemulangan ke daerah asal masing-masing.
Ibunda F.R.A menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi senyap ini.
Sementara itu Kanit Reskrim Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado Aipda Sandy Pratama Panelewen membenarkan adanya penyelamatan ke 2 calon korban tersebut.
Ia mengimbau warga Sulawesi Utara untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
“Jika anak tidak pulang atau sulit dihubungi, segera cari tahu keberadaannya. Jangan ada pembiaran. Banyak kasus TPPO berawal dari kelalaian kecil yang berdampak besar,” tegasnya.
| Sosok RK Warga Manado Diduga Perekrut 3 Remaja untuk Dipekerjakan Jadi LC, Imingi Korban Rp 3 Juta |
|
|---|
| Ibu Korban TPPO di Paal Dua Manado Sempat Peringatkan Anaknya Namun Tak Dihiraukan |
|
|---|
| Warga Paal Dua Manado Sebut RK Sudah Keluar dari Tahanan dan Kembali ke Ternate |
|
|---|
| Jadi Tersangka Kasus TPPO, Warga Paal Dua Manado Sebut RK Kerap Kirim Orang ke Malut |
|
|---|
| Terungkap, 3 Remaja Manado Korban Kasus Dugaan TPPO Dijanjikan Dapat Rp 3 Juta per Bulan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Kerja-sama-lintas-sektor-kembali-membKHJKHJ.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.