Akademisi Unsrat Soroti Komunikasi Pemkot Manado Terkait Pembangunan IPLT

TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa hari terakhir, warga menggelar demonstrasi di TPA Sumompo, Kelurahan Buha, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Mereka menolak pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT). Selain itu, warga juga menuntut agar Pemkot Manado secepatnya menutup TPS Sumompo. 

TPA Sumompo dianggap sudah tidak layak.

Belum lagi, Pemkot Manado sebelumnya mendapat sanksi dari Kementerian Lingkungan Hidup terkait sistem open dumping di TPA Sumompo.

Pemkot Manado mendapat sanksi administratif berupa pemaksaan untuk menutup sistem open dumping tersebut.

Dosen Administrasi Publik Unsrat, Alfons Kimbal, menyoroti komunikasi Pemkot Manado.

Pemkot Manado selaku pemda pasti bakal berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kelanjutan pembangunan IPLT.

Namun, Alfons lebih menekankan pada komunikasi publik.
Hal ini harus dilakukan jika pemerintah ingin proyek IPLT dilanjutkan.

Jika ada perubahan rencana pembangunan, tentu Pemkot Manado tetap harus menyosialisasikannya.

"Harus ada sinkronisasi kegiatan dengan semua pihak," ujarnya ketika dihubungi, Jumat (26/9/2025).

Agar bisa diterima, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat.

Pasalnya, penolakan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa ada yang tidak sinkron dalam berkomunikasi.

"Harus disosialisasikan lagi bahwa ada dampak yang positif bagi masyarakat. Dihargai masyarakatnya, harus ada win win solution," tuturnya.

Produksi tinja di kota Manado sangat tinggi. Mencapai 184 ton tinja setiap hari.

Per bulan 5513 ton per bulan dan 67.074 ton per tahun.