Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Keluaran 23:6-8, Jauhi Dusta dan Tolak Suap
Jangan menghukum orang benar, tetapi hukumlah orang bersalah dengan keadilan yang berasal dari Allah.
Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID- Renungan harian Kristen kali ini berjudul Jauhi Dusta dan Tolak Suap.
Bacaan Alkitab diambil dalam Keluaran 23:6-8.
Salah satu adagium hukum (prinsip, pepatah atau analogi) dalam bahasa Latin berbunyi: "Potius nocens absolvitur quam innocens condemnetur."
Baca juga: Renungan Harian Kristen Hakim-hakim 9:1-6, Petruk Jadi Ratu
Kurang lebih artinya, "lebih baik membebaskan orang yang bersalah dari pada menghukum orang yang tidak bersalah (orang benar)."
Ternyata prinsip hukum ini sudah "diundangkan" oleh Musa sesuai perintah Tuhan bagi orang Israel.
Bahwa orang Israel, semua umat Tuhan itu harus taat hukum.
Para hakim atau pengambil keputusan harus berlaku adil.
Jangan menghukum orang benar, tetapi hukumlah orang bersalah dengan keadilan yang berasal dari Allah.
Memang, dalam banyak hal, isi Alkitab dijadikan sebagai dasar atau setidaknya inspirasi untuk aturan hukum positif, di pemerintahan juga untuk hukum perdata maupun pidana.
Musa lebih banyak menekankan kepada umat Tuhan untuk tidak mememermainkan ataupun memelintir hukum, aturan, ketetapan dan perintah Tuhan.
Kebenaran adalah kebenaran, sedangkan ketidakbenaran, harus dihukum sesuai pelanggarannya.
Orang lemah, yang miskin, susah dan tak berdaya, jangan sampai dilanggar hak-hak hukumnya.
Tetapi jika mereka bersalah, mereka harus dihukum.
Tapi, dalam segala kelemahan dan keterbatasan mereka, mereka harus diberikan advokasi, penguatan dan pembelaan.
Hak-hak hukum mereka harus ditegakkan, jangan memperkosa hak mereka.
Itu perbuatan melawan Tuhan! Mereka diajarkan untuk hidup menurut hukum yng benar.
Mereka harus menjauhkan diri dari perkara dusta, yang membelokkan hukum menurut keinginan dan kepentingannya masing-masing.
Hukum harus berlaku sama. Jangan sampai tumpul ke atas, tajam ke bawah.
Juga jangan hanya diberlakukan kepada orang lain, sedangkan diri sendiri dibebaskan atau dilindungi dari segala kejahatan terhadap hukum dan ketetapan Tuhan.
Jangan suka menghukum orang benar dan membela orang bersalah.
Musa mengingatkan hal itu kepada umat Israel, agar baik keadaan mereka, baik dalam perjalanan di padang gurun maupun terutama ketika mereka sudah berada di tanah Perjanjian.
Jangan sampai mereka menghukum dan membunuh orang benar karena kebenarannya, sebaliknya membela dan melindungi orang bersalah yang melanggar hukum dan firman Tuhan.
Dalam perkara hukum atau dalam situasi apapun, orang Israel jangan sampai menerima suap dengan alasan dan tujuan apapun juga, dan dari siapapun.
Karena suap membuat buta mata orang-orang benar.
Sebab menerima suap berarti sedia menjadi saksi dusta, tidak menjadi alat kebenaran dan menjadi budak iblis.
Jangan hanya karena keinginan, ambisi serta keserakahan, kita menghianati kesetiaan dan kejujuran kita dengan menjadi orang yang tidak setia dan suka memutarbalikkan perkara orang benar.
Jangan memberi diri menjadi alat kejahatan si iblis.
Karena iblis adalah bapa segala pendusta.
Karena itu Musa menasihati mereka agar berpegang pada hukum yang disampaikannya kepada mereka.
Mereka harus menjauhi yang jahat.
Jauhi segala dusta, jangan memperkosa hak-hak orang miskin, jangan memutarbalikkan kebenaran dan tolaklah suap.
Jangan memutarbalikkan kebenaran, agar Tuhan tidak menghukum kamu.
Orang Israel sebagai bangsa pilihan dan umat kesayangan Allah, harus menunjukkan jati diri sebagai umat-Nya, yakni dengan hidup mematuhi hukum-hukum-Nya, menjauhi segala dusta dan tegas menolak suap dalam bentuk apapun juga.
Demikian firman Tuhan hari ini. "Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin di antaramu dalam perkaranya. Haruslah kaujauhkan dirimu dari perkara dusta. Orang yang tidak bersalah dan orang yang benar tidak boleh kaubunuh, sebab Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah. Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar." (ay 6-8)
Sahabat Kristus, lakukanlah hukum Tuhan ini. Jangan memperkosa hak-hak orang miskin.
Belalah mereka dalam kebenaran mereka di tengah keterbatasannya.
Jauhkan dirimu dari perkara dusta, tegakkanlah kebenaran, belalah yang tidak bersalah dan tolaklah suap.
Jangan menerima suap, jangan menghukum atau menghakimi orang benar dan membela orang bersalah.
Karena Tuhan tidak akan membela orang yang bersalah.
Maka jauhi yang dusta, tolak suap dan hiduplah benar di hadapan Tuhan. Berkat-Nya pasti melimpah atas kita. Amin
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
| Renungan Harian Kristen Markus 1:14-15, Kerajaan Allah |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Kejadian 48:10-12, Rencana Tuhan Selalu Indah |
|
|---|
| Obor Pemuda GMIM 29 Oktober 2025, Kejadian 48:5-6, Allah Menerima yang Tidak Layak |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen, Kejadian 48:10-12, Allah Melakukan Lebih dari Apa yang Kita Pikirkan |
|
|---|
| Renungan Harian Kristen Wahyu 21:1-4, Hidup di Surga Membosankan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Ilustrasi-Alkitab.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.