Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Obor Pemuda GMIM, Renungan Senin 3 November 2025, Amsal 4:1, Belajar Mendengar Didikan

Obor pemuda GMIM, renungan Senin 3 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 4:1.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
OBOR PEMUDA GMIM - Renungan Senin 3 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 4:1. Tema perenungan adalah Belajar Mendengar Didikan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor pemuda GMIM, renungan Senin 3 November 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Amsal 4:1.

Tema perenungan adalah Belajar Mendengar Didikan.

Khotbah:

Pernahkah kamu melihat seorang anak kecil belajar naik sepeda? Di awal, ia sering terjatuh, lututnya terluka, dan kadang menangis ingin berhenti. 

Namun ada suara orang tua yang mendampinginya, memberi semangat, bahkan terkadang memegang bagian belakang sadel agar anak itu tidak jatuh. Suara itu menjadi pegangan penting.

“Tetap lihat ke depan, jangan takut, seimbangkan kaki, ayo kayuh terus.”

Setelah beberapa kali mencoba dan mendengar arahan, akhirnya sang anak bisa menguasai sepeda dengan baik.

Begitulah kehidupan kita sebagai anak muda. Kita seringkali goyah dalam mengambil keputusan, bahkan kadang jatuh dalam kesalahan.

Sobat obor, secara teologis ayat ini menunjukkan bahwa hikmat tidak muncul dari dalam diri kita secara otomatis.

Hikmat sejati bersumber dari Allah, tetapi ia disalurkan melalui orang tua, pemimpin rohani, dan pengalaman yang dibimbing firman.

Mendengar bukan sekadar aktivitas telinga, melainkan kesediaan untuk menerima dengan hati dan taat. Firman Tuhan menegaskan bahwa pengertian lahir dari ketundukan, bukan dari kesombongan. 

Seorang muda yang menutup telinga akan berjalan dalam kebodohan, tetapi yang mau mendengar akan dituntun menuju hidup yang penuh berkat.

Kitab Amsal menekankan hubungan erat antara mendengar, belajar, dan memperoleh hikmat. Tanpa kesediaan mendengar, kita tidak akan pernah bertumbuh dalam iman maupun karakter.

Banyak pemuda masa kini lebih percaya pada suara media sosial, tren populer, atau influencer daripada suara firman Tuhan atau nasihat orang tua.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved