Info Kesehatan
Apakah Batu Ginjal Bisa Muncul Jika Jarang Minum Air Putih? Begini Penjelasan Dokter
Jika terus-terusan melewatkan untuk minum air putih bisa berdampak pada kesehatan khususnya pada organ ginjal.
Ringkasan Berita:
- Pentingnya minum air putih untuk kesehatan ginjal
- Kebiasaan yang tak mau atau jarang minum air putih bisa berdampak buruk pada kesehatan
- Dokter Spesial Urologi dari RSUD Ibu Fatmawati Soekarno, dr. Mega Anara Manurung, Sp.U berikan penjelasan
TRIBUNMANADO.CO.ID – Seperti yang diketahui banyak orang sering menyepelekan minum air putih.
Jika terus-terusan melewatkan untuk minum air putih bisa berdampak pada kesehatan.
Terkait hal tersebut berikut ini penjelasan dari dokter terkait dampak jika jarang minum air putih.
Menurut Dokter Spesial Urologi dari RSUD Ibu Fatmawati Soekarno dr. Mega Anara Manurung, Sp.U, kekurangan cairan merupakan penyebab paling umum dari terbentuknya batu ginjal.
Masalah ini kini tak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga mulai ditemukan pada usia muda.
Gaya hidup kurang minum, kebiasaan menahan kencing, hingga konsumsi minuman tinggi gula dan kafein menjadi pemicunya.
“Batu ginjal itu terbentuk karena urin terlalu pekat. Artinya, asupan cairan kurang dan tubuh tidak cukup sering membuangnya,” ungkapnya pada live streaming Healthy Talk di kanal YouTube Tribunnews, Sabtu (25/10/2025).
Kenapa Air Putih Penting untuk Ginjal
Ginjal bekerja dengan cara menyaring darah dan membuang sisa metabolisme lewat urin. Saat cairan dalam tubuh cukup, proses penyaringan berjalan lancar.
Tapi ketika asupan air kurang, zat seperti kalsium, oksalat, dan asam urat akan mengendap dan membentuk kristal.
Kristal inilah yang kemudian bisa tumbuh menjadi batu ginjal.
Menurut dr. Mega, menjaga keseimbangan cairan tubuh menjadi langkah paling dasar untuk mencegah batu ginjal.
Idealnya, seseorang perlu minum air putih sebanyak dua hingga tiga liter per hari, tergantung aktivitas dan kondisi cuaca.
“Tujuannya bukan hanya jumlah air yang diminum, tapi juga agar volume urin mencapai sekitar dua setengah liter setiap hari. Kalau pipisnya sedikit, berarti cairan belum cukup,” ujarnya.
Minuman Manis dan Kafein Perlu Dibatasi
Selain kurang minum air putih, kebiasaan mengonsumsi minuman manis juga meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Kandungan gula yang tinggi bisa mengubah keseimbangan elektrolit dan memicu peningkatan kadar kalsium dalam urin.
Sementara minuman berkafein seperti kopi dan teh memiliki efek diuretik yang sebenarnya baik, tetapi jika dikonsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan dehidrasi.
“Efek diuretik kopi bisa membantu, tapi kalau minum kopinya banyak tanpa air putih pendamping, malah bisa bikin kehilangan cairan,” jelas dr. Mega.
Itulah sebabnya, setiap kali mengonsumsi kopi atau teh, sebaiknya diimbangi dengan air putih.
Jangan Biasakan Menahan Kencing
Faktor lain yang sering diabaikan adalah kebiasaan menahan buang air kecil.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penumpukan urin di saluran kemih, menciptakan lingkungan ideal bagi pembentukan batu atau infeksi.
Menurut dr. Mega, tubuh memberi sinyal alami untuk membuang cairan.
Ketika sinyal ini sering diabaikan, risiko batu ginjal meningkat karena zat sisa metabolisme dibiarkan terlalu lama di ginjal atau kandung kemih.
“Kalau terasa ingin buang air kecil, jangan ditahan. Itu cara tubuh menjaga keseimbangan alami,” tegasnya.
Mindful Hydration: Mengenal Kebutuhan Tubuh Sendiri
Dalam keseharian, banyak orang baru minum saat haus.
Padahal rasa haus adalah tanda bahwa tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan.
Oleh karena itu, dr. Mega menyarankan pola “mindful hydration”, yaitu minum secara teratur meskipun belum merasa haus, dengan memperhatikan warna urin sebagai indikator.
“Kalau warna urin sudah pekat, itu tandanya tubuh kekurangan cairan. Usahakan warnanya tetap jernih kekuningan muda,” katanya.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan keseimbangan aktivitas fisik, cuaca, dan konsumsi garam.
Aktivitas berat di luar ruangan tentu membutuhkan lebih banyak cairan untuk mengganti keringat yang hilang.
Batu Ginjal Bisa Kambuh Jika Pola Hidup Tak Diperbaiki
Lebih lanjut, dr. Mega mengingatkan bahwa pasien yang pernah mengalami batu ginjal memiliki risiko tinggi untuk kambuh jika gaya hidupnya tidak berubah.
Karena itu, pencegahan jauh lebih mudah dibanding pengobatan.
“Sekali terbentuk, batu ginjal bisa muncul lagi. Jadi, bukan hanya soal minum air banyak hari ini, tapi menjadikannya kebiasaan,” ujarnya.
Selain hidrasi, pasien juga disarankan mengurangi konsumsi makanan tinggi oksalat seperti bayam, cokelat, atau kacang-kacangan tertentu, terutama bila kadar oksalat dalam urin tinggi.
Artikel telah tayang di Tribunnews
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
minum air putih
batu ginjal
Kesehatan Ginjal
Dokter Spesial Urologi
RSUD Ibu Fatmawati Soekarno
dr. Mega Anara Manurung
| Jangan Abaikan Minum Air Putih, Ini Dampaknya Terutama untuk Ginjal |
|
|---|
| Jangan Panik! Begini Alasannya Asam Lambung Bisa Sebabkan Nyeri di Dada dan Leher |
|
|---|
| Gak Nyangka! Ini 8 Bumbu Dapur yang Bisa Jadi Obat Asam Lambung Alami |
|
|---|
| Sayangi Ginjal Anda, Jangan Anggap Sepele Dua Kebiasaan Ini |
|
|---|
| Efek Penggunaan Obat Steroid Berkepanjangan Pada Anak, Bahaya Untuk Tulang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.