Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus MBG di Sulut

SPPG Paceda Bitung, Dapur Penuh Cinta yang Jaga Gizi Anak di 5 Sekolah, Olah 3.511 Porsi Setiap Hari

SPPG Paceda resmi beroperasi pada 17 Februari 2025 di bawah kepemimpinan Kepala SPPG, David Hutagaol.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Gryfid Talumedun
Tribun Manado/Fistel Mukuan
DAPUR MBG - Salah satu pekerja saat di SPPG Paceda Bitung. SPPG Paceda Bitung, Dapur Penuh Cinta yang Jaga Gizi Anak di 5 Sekolah, Olah 3.511 Porsi Setiap Hari 
Ringkasan Berita:
  • Satuan Pengelola Pangan Gizi (SPPG) Paceda, Bitung, menyiapkan 3.511 porsi makanan bergizi setiap hari untuk 5 sekolah penerima program MBG.
  • Aktivitas dimulai sejak pukul 05.00 pagi dengan prosedur higienis ketat, mulai dari pemisahan bahan mentah dan matang, hingga pengecekan kualitas bahan baku agar aman dikonsumsi anak sekolah.
  • Semua bahan pangan berasal dari petani dan pelaku UMKM lokal, menjadikan program ini tidak hanya menyehatkan siswa, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi.

 

TRIBUNMANADO.CO.ID — Di balik makan bergizi gratis (MBG), ada kerja keras puluhan tangan yang memulai hari sejak subuh.

Mereka adalah para pekerja di Satuan Pengelola Pangan Gizi (SPPG) Paceda, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Setiap hari menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi untuk anak-anak sekolah.

Baca juga: Sosok KP Kepala SPPG Terekam CCTV Lakukan Hal Kotor pada Pegawai Wanita, Korban Kini Tak Nafsu Makan

SPPG Paceda resmi beroperasi pada 17 Februari 2025 di bawah kepemimpinan Kepala SPPG, David Hutagaol.

Sejak saat itu, dapur ini menjadi nadi penting bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bitung.

“Kami bertanggung jawab menyiapkan 3.511 porsi makanan setiap hari untuk lima sekolah penerima program,” ujar David, saat dihubungi, Jumat 24 Oktober 2025.

Lanjutnya, lima sekolah penerima manfaat tersebut adalah SMAN 2 Bitung, SMPN 2 Bitung, SMP Kristen Madidir, SD Inpres 6/75 Madidir, dan SD GMIM Madidir.

Dijelaskannya, dengan puluhan pekerja aktif, aktivitas di dapur SPPG dimulai sejak pukul 05.00 pagi.

Mereka menyiapkan bahan, memasak, hingga proses pengemasan, pengantaran hingga selesai yang rampung sekitar pukul 12.00 siang.

"Setiap tahap pengolahan dilakukan dengan standar kebersihan ketat.

Seluruh pekerja wajib mencuci tangan, mengenakan nursecap, masker, apron, dan sarung tangan, serta memastikan seluruh peralatan dicuci bersih sebelum dan sesudah digunakan," ucapnya.

Ia katakan, pihaknya pisahkan makanan mentah dan matang, memastikan semua bahan segar dan dimasak hingga matang sempurna. Tidak boleh ada kontaminasi.

Selain itu, pengecekan kualitas bahan baku dilakukan setiap hari untuk memastikan tidak ada bahan dengan bau, rasa, atau tekstur yang mencurigakan.

"Semua makanan disimpan di wadah tertutup dan higienis sebelum dikirim ke sekolah," sebutnya.

Dijelaskannya, dalam setiap porsi, siswa mendapatkan makanan pokok seperti nasi, lauk hewani (ikan atau ayam), lauk nabati (tahu, tempe, atau kacang-kacangan), sayuran segar (wortel, sawi, atau labu siam), buah (semangka, melon, pisang, pepaya, salak, jeruk), dan minuman bergizi berupa susu.

Ia menyebut seluruh bahan pangan bersumber dari petani dan pelaku UMKM lokal, sehingga program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.

“Kami bangga bisa berkontribusi bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga membantu petani dan UMKM di Bitung,” tambah David.

Sejak mulai beroperasi, SPPG Paceda Davit juga menyebut belum menemui kendala.

"Semua berjalan lancar berkat koordinasi yang baik dan disiplin tinggi tim kerja," tutupnya. (fis)

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved