Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mafia Solar di Sulut

Sopir Dump Truk Bitung Desak Mafia Solar Diusut Tuntas: Jangan Ditangguhkan, Perjuangan Kami Sia-Sia

Okto Rompas sopir dumpt truck menilai bahwa penambahan kuota solar bukan solusi utama untuk mengatasi masalah.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Christian Wayongkere
SPBU - SPBU yang ada di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Minggu (12/10/2025). Suasana di sekitar SPBU tampak sepi dari antrean panjang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penegakan hukum terhadap kasus mafia solar yang telah dilakukan oleh sejumlah Polres di Sulawesi Utara mendapat sorotan dari para sopir dump truk.

Mereka pun mendesak agar polisi segera memproses lanjut.

Para sopir bahkan mewanti-wanti agar supaya anggota kepolisian tidak ada yang "masuk angin.

"Supaya ada efek jerah. Jangan cuma di tangguhkan, kasian perjuangan kami para sopir pasti sia-sia," kata Okto Rompas, salah satu sopir dump truk dari Kota Bitung, kepada Tribun Manado, Minggu (12/10/2025) malam.

Pria yang sehari-hari mengangkut material galian C ini, menyesalkan belum adanya pengungkapan kasus mafia solar di Kota Bitung, meskipun sebelumnya sudah ada atensi dari Gubernur dan Kapolda Sulut untuk memerangi praktik ilegal ini.

Menurutnya, hal ini patut dicurigai karena kuat dugaan masih banyak lokasi dan area yang dijadikan tempat atau gudang penimbunan solar di Bitung.

Okto Rompas juga menilai bahwa penambahan kuota solar bukan solusi utama untuk mengatasi masalah ini, seperti yang sempat dibahas dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD Sulut pasca aksi unjuk rasa.

Ia mencontohkan, di Kota Bitung terdapat 6 SPBU yang melayani pengisian BBM solar subsidi.

Sementara itu, jumlah kendaraan dump truk yang beroperasi untuk mencari nafkah kurang lebih mencapai 100 unit.

Dengan asumsi sekali pengisian 80 liter, maka total kebutuhan harian mencapai 8.000 KL.

"Memang saat ini kondisi sudah lancar-lancar. Tapi mana tah sehari dua hari kedepan, akan terjadi antrian lagi," ujarnya.

Ia tetap berterima kasih kepada DPRD Sulut dan Gubernur Yulius Selvanus yang telah merespons aspirasi ratusan sopir dump truk.

Sementara itu, sopir dump truk lainnya, Randi dari Pulisan, Minahasa Utara (Minut), berharap penanganan kasus mafia solar ini bisa diambil alih oleh Polda Sulut.

Alasannya, karena di beberapa Polres, seperti Polres Mitra dan Polres Bitung, belum ada pengungkapan kasus.

"Polres Mitra dan Polres Bitung," tambah Randi.

Antre Solar Subsidi Hingga 12 Jam

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved