Saat dihubungi, Jusran enggan membahas terkait pilwako. Ia beralasan masih fokus pada pileg.
Satu nama yang berpotensi menjadi lawan tangguh bagi PDIP adalah Alfian Bara. Ia anggota DPRD Sulut. Namun, ia gagal terpilih kembali pada pileg lalu.
Meski begitu, ia tak dapat dipandang sebelah mata. Ia adalah adik Tatong Bara, Wali Kota Kotamobagu dua periode.
Pengaruh Tatong pasti ada untuk Pilwako 2024. Ini akan menjadi modal besar bagi Alfian bila maju pilwako.
Pengamat politik dari Unsrat Manado, Jefry Paat mengatakan, para calon punya kans yang sama. Terutama Nayodo, Meiddy dan Jusran. “Probabilitas mereka juga semakin besar," katanya.
Menurut dia, Meiddy diunggulkan karena memiliki keluarga besar di sana. Sementara Nayodo juga diunggulkan karena pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kotamobagu.
Yang terpenting dari mereka adalah punya basis yang kuat serta popularitas yang besar.
"Persoalannya, apakah selama mereka menjabat dulu, punya pendekatan dengan masyarakat atau tidak. Apakah sudah betul-betul menanamkan rasa hubungan yang baik dengan masyarakat sehingga menimbulkan rasa simpati kepada masyarakat," jelas dia.
Jefry mengatakan, mereka harus punya sifat dan karakter untuk bisa menarik hati masyarakat. "Itu sangat penting," kata dia.
Pengamat politik Sulut Taufik Tumbelaka menyebut, Pilwako Kotamobagu akan menjadi menarik karena menjadi pertarungan sengit antara kekuatan politik yang ada, termasuk PDI-Perjuangan.
“Ada satu variabel yang patut diwaspadai, sosok Tatong Bara,” jelas dia.
Menurut dia, Tatong Bara dengan popularitasnya yang melekat di masyarakat serta dukungan politik yang tidak bisa dianggap remeh saat maju sebagai caleg DPR RI, berpotensi menjadi bintang bagi salah satu calon.
“Yang bersangkutan bisa menjadi vote getter dari salah satu calon. Jika itu terjadi akan menjadi ‘ancaman’ bagi kandidat lain karena sosok Tatong Bara relatif cukup melekat di publik,” kata dia.
Jebolah Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini meyakini keberadaan Tatong Bara bisa menjadi ancaman bagi kandidat lain, menyulitkan persaingan.
“Jadi nantinya akan dilihat siapa saja yang akan maju sebagai kandidat serta apakah akan terjadi koalisi plus bagaimana posisi politik Tatong Bara terhadap para kandidat yang ada,” ujar Taufik. (gob/pet)