TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem bakal menjadi kekuatan baru yang akan menghadapi PDI-Perjuangan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kotamobagu 2024.
Hasil Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) DPRD beberapa waktu lalu, kedua parpol dapat menjadi penggalang utama koalisi untuk mengusung pasangan calon.
Minimal parpol atau koalisi parpol punya modal 5 kursi untuk dapat mengusung paslon.
Dari pileg lalu, PDIP menjadi pemenang dengan perolehan kursi yang meningkat dibanding Pemilu 2019. PDIP berhasil merebut 9 kursi, naik 4 kursi dari pemilu sebelumnya.
Sementara PKB yang sebelumnya hanya punya 3 kursi, kini punya 5 kursi. Jumlah itu memberi hak bagi PKB mengusung paslon sendiri tanpa harus berkoalisi.
Adapun Nasdem berhasil mempertahankan jumlah kursi yakni 4. Partai ini tinggal butuh minimal 1 kursi melalui jalur koalisi agar dapat mengusung paslon.
Partai Golkar, meski punya 2 kursi akan memiliki kekuatan menawar, setidaknya bagi Nasdem yang membutuhkan koalisi.
Begitu juga PPP dan Demokrat yang punya masing-masing 1 kursi.
Namun, politik kadang tak terduga. Berkaca dari Pilwako Kotamobagu 2018, seluruh kekuatan parpol di DPRD malah bersatu mengusung pasangan Tatong Bara dan Nayodo Koerniawan.
Lawannya, pasangan Jainuddin Damopolii-Suharjo Makalalag berjuang melalui jalur independen.
Kini, Pilwako 2024, akan menjadi peluang bagi Nayodo Koerniawan untuk naik menjadi calon wali kota.
Hanya saja, PDIP punya stok kader internal lainnya yang dapat didorong ke papan 1, sementara Nayodo tetap dipasang untuk papan 2.
Salah satu kader yang santer didorong menjadi calon wali kota yakni Meiddy Makalalang.
Meiddy baru saja kembali terpilih pada Pileg DPRD Kotamobagu 2024. Ia meraup suara dukungan lebih 3 ribu, terbanyak di antara kader lainnya di Dapil Kotamobagu 3.
Jika tak maju pilkada, ia berpotensi kembali duduk sebagai Ketua DPRD Kotamobagu.