Kepada Tribun Manado, Selasa (26/3/2024), Meiddy mengaku siap maju pilwako tahun ini.
Namun, dengan alasan klasik nan klise, ia mengaku menyerahkan keputusan kepada partai.
"Sebagai kader pastinya siap. Tapi, semua dikembalikan putusannya kepada DPD, melalui Bapak Olly Dondokambey (Ketua DPD PDIP Sulut)," katanya.
"Kalau ditunjuk dan ditugaskan, sebagai kader pastinya siap. Dengan siapa yang akan dipasangkan ditunggu saja hasil putusan DPD," lanjut dia.
Senada disampaikan Nayodo. Kepada Tribun Manado, ia mengungkapkan bahwa ada dorongan dari masyarakat Kotamobagu agar dirinya kembali bertarung di pilwako.
"Berpartisipasi dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota dan itu wajar dan sah, itu keinginan masyarakat," katanya.
Mantan Ketua KPU Kotamobagu itu mengaku siap bila mendapat tugas dari partai. "Sebagai kader partai tentu kita harus memiliki kesiapan," tuturnya.
Setelah tidak menjabat lagi sebagai wakil wali kota, saat ini Nayodo menyibukkan diri dengan bertani.
Namun, ia mengaku sudah punya simpul-simpul tim yang nantinya bakal jadi support di pilwako nanti.
"Kalau tim sih ada, baru sebatas spontanitas. Namun kita sudah memiliki bayangan nanti tinggal menunggu perintah partai dan tim inilah yang akan berembuk nanti," jelas pria berlatar belakang advokat itu.
Terkait wacana dengan siapa akan berpasangan, Nayodo enggan beri komentar lebih. Meski ia punya pilihan kandidat sendiri, semuanya tergantung keputusan partai.
“Sebagai kader partai tentu lagi-lagi menunggu juga kesepakatan partai. Secara pribadi pasti ada lah, tapi kan off the record. Kita tidak bisa mendahului keputusan partai," ujar dia.
Sejumlah nama mencuat untuk bertarung di Pilwako Kotamobagu. Di kubu PKB ada Jusran Mokolanut.
Ia sudah beberapa periode berstatus wakil rakyat. Dengan pengalaman itu, ia pasti punya jejaring kuat.
Apalagi, ia berhasil membawa PKB menambah jumlah kursi di DPRD Kotamobagu.