Sementara itu, TRPV1 berupa semprotan merica yang berasal dari senyawa utama capsicin pada cabai.
TRPV1 mengakibatkan sensasi pedas dan perih di mata. Jika dibiarkan dan dikucek, mata bisa mengeluarkan air mata.
Meski senyawanya berupa capsaicin, gas air mata yang mengaktifkan TRPV1 dibagi menjadi dua, yakni gas OC (capsaicin alami) dan PAVA (capsaicin sintetis).
Efek gas air mata
Gas air mata memiliki efek pada kulit, hidung, dan paru-paru. Dikutip dariĀ Kompas.comĀ (2019), paparan gas air mata memicu peradangan pada selaput mata, hidung, mulut, dan paru-paru.
Efek gas air mata akan segera terasa 30 detik setelah terpapar.
Gejala paparan gas air mata di antaranya sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.
Mereka yang terpapar juga akan mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens.
Baca juga: Gempa Terkini di Indonesia Minggu 10 September 2023, Cek Info Lengkap BMKG, Terbaru Guncang NTT
Baca juga: Bocoran Spesifikasi dan Harga HP Oppo A98 5G, Punya Teknologi AI Camera, Segera Dirilis di Indonesia
Pada gejala berat bisa menimbulkan muntah serta diare.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Harus Dilakukan Saat Terkena Tembakan Gas Air Mata?".
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.