"Upacara adat Tulude sesungguhnya memiliki makna yang sangat mendalam dan sakral, karena didalamnya terkandung tiga hal penting," kata Rinny Tamuntuan.
Rinny Tamuntuan menjelaskan, makna pertama makitarimakase su alamaté dingangu kakëndagi ghënggonalangi su kanandung pebiaheng taung tamai naliu.
Artinya, menyukuri segala berkat dan anugerah Tuhan yang telah dikaruniakan di sepanjang tahun yang baru berlalu.
Kedua, médédorong ampung su pésasala dingangu ralawang kekoateng sutaung tamai napagohe yang artinya memohon ampun atas segala kesalahan serta semua dosa yang pernah dan telah dilakukan dalam perjalanan waktu menjalani hari-hari kehidupan di sepanjang tahun yang silam.
Dan ketiga, ménarakang dingangu médedorong sighenggona mambeng tatapé dumëndingang su pébawiah dingangu petatangkiang su taungseng dédalengang ini.
Baca juga: Indra Bekti Akan Kembali Jadi Host Konser Usai Alami Pendarahan Otak, Warganet: Matanya Masih Kosong
Baca juga: Pj Bupati Bolmong Limi Mokodompit Sambangi Cempaka Manado, Bawa Bantuan untuk Korban Banjir
Artinya, menyerahkan dan memohon penyertaan Tuhan dalam kelanjutan hidup dan pengabdian di tahun yang baru, yang sedang dijalani sekarang ini.
Hadir dalam perayaan tersebut Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw; Direktur Ekonomi Kreatif Kemenpar RI; Dirjen Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Kiki Yuliati Haryanto.
Kemudian ada Pj Bupati Sangihe, Rinny Tamuntuan Silangen; Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Andi Fransiscus Silangen; Komisaris Utama Bank SulutGo, Edwin Silangen; Wakil Bupati Sitaro, Jhon Palandung; Forkopimda Provinsi Sulut dan Kabupaten Sangihe.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.