“Yang gugur akan dihormati, yang lari akan dibenci, dan terus berjuang akan disegani,” ucap Ambarak.
Pemuda ini teringat perkataan salah satu tokoh yang mengatakan, jika melihat masa depan bangsa maka lihatlah hari ini.
“Hassan Al-Banna juga pernah mengatakan, jika ingin melihat masa depan bangsa maka lihatlah generasi hari ini. Boltim akan ke depan tergantung pemuda hari ini, Boltim akan hancur tergantung pemuda hari ini. Boltim akan bagus tergantung pemuda hari ini,” paparnya cerdas.
Ditegaskannya, pemuda harus berani mengambil sikap bukan berkujut pada politik praktis.
“Pemuda harus punya sikap. Sikap bukan berarti terlibat dalam politik praktis, tetapi dalam momentum ini, pemuda harus punya sikap, karena sebagai kita anak muda punya egosentris kepemudaan bahwa bakal calon itu sebagai pemuda,” tegasnya.
Peran Amalia sebagai keterwakilan pemuda di Pilkada Boltim diharapakan bisa memahami ambisi pemuda.
“Kak Ama ini sebagai presentasi dari pemuda. Saya harap, tau dan memahami apa maunya pemuda,” pinta Ambarak.
Mantan Ketua paguyuban Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow Timur (KPMIBT) Cabang Manado ini berpesan, orang tua harus diberikan posisi tertinggi oleh pemuda sebagai penasehat.
"Dan biarkanlah pemuda untuk memimpin," ucapnya. (ana)
• Kisah Mayjen TNI Hassanudin, Dulu Pedagang Asongan dan Nyaris Jadi Guru, Kini Jenderal Bintang Dua
• Penggunaan Alat Kontrasepsi Agustus 2020 Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya, Trennya Pun Berubah
• KPU dan Bawaslu Sulut Kembali Ingatkan Paslon Hanya Boleh Lakukan Kampanye Secara Virtual