Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

BKKBN Sulut

Penggunaan Alat Kontrasepsi Agustus 2020 Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya, Trennya Pun Berubah

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, pada 2019 jumlah kehamilan di Sulut berada di angka 43.726.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Isvara Savitri
Kantor BKKBN Sulut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pandemi virus corona (Covid-19) rupanya juga mempengaruhi tingkat kehamilan dan penggunaan alat kontrasepsi di Sulawesi Utara.

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, pada 2019 jumlah kehamilan di Sulut berada di angka 43.726.

Sedangkan pada 2020, hingga Tri Wulan II saja sudah mencapai 20.506 kasus.

Hal ini juga terpengaruh dari penggunaan alat kontrasepsi yang juga menurun.

Menurut Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kabid Adpin BKKBN) Sulut Ignasius P. Worung jumlah pengguna KB baru di Agustus 2019 berada di angka 28.490 dari target 55.716.

"Jumlah ini lebih besar dibandingkan di Agustus 2020 yang jumlahnya 25.367," ujar Ignasius, Senin (5/10/2020).

Tak hanya itu, pengguna KB aktif Agustus 2019 jumlahnya 374.357 dari target 281.460.

Meski sudah melebih target, jumlah ini tetap lebih rendah dibanding Agustus 2019 yang mencapai 349.051 dengan target 281.460.

Selain jumlah yang menurun, tren penggunaannya pun menjadi berbeda.

Menurut keterangan Analis Sarana Program KB dan KR BKKBN Sulut Fuad Saud sebelum pandemi banyak yang menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang seperti kontrasepsi mantap (tubektomi atau vasektomi), IUD, dan implan.

"Tapi kalau mau pakai kontrasepsi jangka panjang kan harus ke faskes, nah karena ada pandemi ini orang-orang jadi takut dan pemerintah pun tidak menganjurkan pergi ke faskes jadi sekarang yang banyak digunakan itu alat kontrasepsi jangka pendek," jelas Fuad.

Alat kontrasepsi yang dimaksud Fuad adalah kondom dan pil yang bisa digunakan setiap saat dan bulanan.

Meski begitu Fuad mengatakan bagi yang ingin menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang tetap bisa tetapi harus membuat janji terlebih dahulu dengan bidan agar tidak perlu mengantri dan bertemu banyak orang. (*)

KPU dan Bawaslu Sulut Kembali Ingatkan Paslon Hanya Boleh Lakukan Kampanye Secara Virtual

Tatong Bara Sebut Sinergi TNI dan Masyarakat Penting Untuk Tingkatkan Keamanan

Hengky Honandar, Calon Wawali Bitung Lakukan Ini di Kecamatan Ranowulu

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved