Keempat, senantiasa terhubung dengan orang lain. Berbicaralah dengan orang yang kita percayai tentang perasaan dan kekhawatiran kita.
“Dengan bercerita pada orang lain akan meringankan separuh dari beban Anda,” tutur dr. Leonardi.
Kelima, memahami fakta yang akurat dan benar tentang Covid-19. Hal ini akan membuat kita terhindar dari stres berlebihan.
Keadaan normal baru (the new normal)
Setelah melewati tahap penerimaan dalam menghadapi pandemi, maka kita mulai terbiasa dengan kondisi the new normal.
Pada tahap ini diharapkan kita sepenuhnya tidak lagi merasa terganggu, bahkan sudah mulai nyaman dengan semua perubahan yang berhubungan dengan adanya pandemi.
Kehidupan sudah mulai kembali produktif dan menyenangkan untuk dijalani.
Oleh karena itu, berikut ini beberapa hal utama agar dapat tenang menerima keadaan sebagai the new normal.
1. Menjaga kesehatan fisik dan mental seoptimal mungkin
2. Sikap menerima tanpa syarat dan realistis
3. Memelihara optimisme dan menyadari sepenuhnya bahwa hidup itu dinamis
4. Jangan pernah berhenti untuk belajar sesuatu yang baru
5. Melihat ke belakang hanya sebagai referensi dan belajar dari kesalahan di masa lalu
6. Fokus pada progress bukan pada kesempurnaan
7. Langkah kecil selalu lebih baik dari tidak melangkah
Kesehatan jiwa pada masa pandemi Covid-19 perlu diperhatikan. Apabila tidak, dapat berdampak pada memburuknya relasi dengan sesama dan kesehatan fisik kita.
Jika memerlukan pertolongan dari tenaga profesional untuk menjalani masa pandemi ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikolog.(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul Jadi The New Normal, Ini Cara Adaptasi dengan Kondisi Setelah Pandemi.