Penyakit kronis yang sudah lama dialami mulai kembali tidak stabil, termasuk gangguan-gangguan psikis yang sebelumnya pernah dialami.
Tahap kebingungan dan ketidakpastian
Pada tahap ini seseorang akan merasa kelelahan secara mental karena merasa tidak adanya kepastian, kehilangan kendali, dan terhentinya sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kualitas hidup dengan sendirinya menurun, berbagai hal yang biasa dengan mudah terpenuhi, saat ini menjadi mustahil.
Di samping daya beli yang menurun drastis, ketersediaan barang juga menjadi langka.
Semua rencana yang sebelumnya terasa sangat mudah dan bisa digapai dalam waktu yang terukur, kini hanya menjadi angan-angan belaka.
Kehidupan berjalan lambat, penuh kejenuhan, dan kekhawatiran.
Situasi kecemasan ini dapat meningkatkan konsumsi rokok, alkohol, dan penyalahgunaan obat yang mungkin pada awalnya dimaksudkan untuk meringankan beban pikiran.
Tahap penerimaan (dengan standar normal yang baru)
Pada saat seseorang telah berhasil melampaui tahap sebelumnya, maka akhirnya timbul sikap penerimaan tanpa syarat terhadap kondisi yang ada, dengan diikuti oleh berbagai perubahan dalam pola hidup dan kebiasaan.
Kemampuan adaptasi seseorang membuatnya mampu untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baru dan memandang kehidupan dengan cara yang lebih realistis terhadap situasi yang sebelumnya dianggap sebagai disrupsi pada semua aspek kehidupannya.
Ada beeberapa perubahan yang mulai dilakukan pada mereka yang telah mencapai tahap ini.
Pertama, mulai terbentuk gaya hidup stay at home (menurunnya mobilitas, belanja online, orang lebih selektif dalam belanja (kebutuhan vs keinginan), pemilihan makanan yang lebih praktis, dan lain-lain.
Kedua, back to basic (lebih banyak aktivitas yang dilakukan di rumah, munculnya kembali bahan-bahan tradisional untuk menjaga kesehatan, dan lain-lain).
Ketiga, optimalisasi virtual (work-from-home, kelahiran generasi Zoom, telemedicine, dan lain-lain)