Tips Mencegah Virus Corona

BERBAHAYA! Disinfektan Tak Efektif Lindungi Manusia dari Corona, Ini Kata Gugus Tugas Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wabup RD Pantau Langsung Penyemprotan Disinfektan di 16 Lokasi

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona semakin meluas.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penangan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, cairan disinfektan kurang efektif melindungi manusia dari virus corona (Covid-19).

Sebab, disinfektan hanya ampuh menghilangkan mikroorganisme yang menempel pada benda-benda mati.

UPDATE Virus Corona di Indonesia, 122 Meninggal, Positif Bertambah Jadi 1.414 Kasus, Senin 30/3/2020

"Sifatnya hanya sementara. Disinfektan ini adalah senyawa kimia yang digunakan di dalam proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme, virus, bakteri pada obyek permukaan benda mati," kata Wiku dalam konferensi persnya, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020).

Misalnya lantai, meja, peralatan medis, atau permukaan benda yang sering disentuh.

Sementara itu, penularan virus corona ke manusia tidak hanya terjadi dari virus yang ada pada benda mati, tetapi juga antara manusia.

Adapun cairan disinfektan seyogianya tidak dapat disemprotkan ke tubuh manusia.

Sebab, hal itu dapat merusak kulit dan membahayakan mulut serta mata.

Selain itu, penggunaan cairan disinfektan pada tempat umum juga mesti memperhatikan komposisi bahan.

Penggunaan cairan disinfektan secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan manusia.

"Seperti fogging saja ya. Karena dapat menimbulkan iritasi kulit, bahkan mengganggu pernapasan," lanjut Wiku.

Diberitakan sebelumnya, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menuturkan, pemerintah sudah memeriksa lebih dari 6.500 spesimen terkait Covid-19.

Berdasarkan data pemerintah, terdapat 1.285 kasus Covid-19 per Minggu (29/3/2020) siang.

Jumlah tersebut bertambah sebanyak 130 kasus dari total 1.155 kasus pada Sabtu (28/3/2020).

"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130 orang sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 (kasus)," kata Yurianto saat memberikan keterangan pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu.

Dari data itu, terdapat 64 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Terjadi penambahan sebanyak lima pasien yang sembuh dibanding data sebelumnya.

Selain itu, sebanyak 114 pasien meninggal dunia.

Selain Peran Pemerintah, Solidaritas Warga Dinilai Sangat Dibutuhkan Saat Lockdown

Efek Cairan Disinfektan Pada Mobil

Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona semakin meluas.

Tak terkecuali pada kendaraan pribadi yang digunakan untuk mobilitas.

Christopher Sebastian, Presiden Direktur XTO Car Care, mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan pada bodi mobil dapat berdampak pada catnya jika dilakukan terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang.

"Untuk mobil yang sudah dilapisi coating, akan terlindungi lebih baik dari cairan disinfektan.

Sebab, cairan disinfektan menempel atau mengenai lapisan coating," ujar Christopher, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Hotel di Malaysia Kirim Pesan Lewat Lampu Dukung Lockdown Cegah Covid-19

Christopher menambahkan, apalagi jika bodi mobil tersebut sudah menggunakan sapphire coating yang terbukti lapisannya sangat kuat, bahkan tahan api.

"Untuk mobil yang sudah dilapisi coating pasti mempunyai efek hydrophobic.

Sehingga, cairan disinfektan tidak akan mudah untuk menempel di bodi mobil,' kata Christopher.

Menurut Christopher, bukan berarti 100 persen cairan disinfektan akan tidak menempel semua.

Sebab, pasti masih ada cairan yang menempel meskipun sedikit.

Tergantung juga dari kondisi bodi mobil saat itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gugus Tugas Covid-19: Disinfektan Tak Efektif Lindungi Manusia dari Corona

Berita Terkini