Tajuk Tamu Tribun Manado

Meneropong Langkah Menteri Nadiem Makarim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). Raker tersebut beragendakan perkenalan dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tribunnews/Jeprima

Interaksi guru dengan peserta didik, cara belajar dan mengajar, dan inovasi dalam menyampaikan isi kurikulum merupakan hal yang benar benar menjalankan gerakan perubahan.

Kopilot Wings Air yang Bunuh Diri Terikat Kontrak 18 Tahun

Pada kesempatan lain sebelum pidato ini, Menteri Nadiem Makarim juga pernah menampaikan gagasan yang sama.

Dalam sambutan pada acara Google4ID 2019 di Jakarta, beliau menyampaikan akan memosisikan dirinya dan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai enabler dalam ekosistem pendidikan nasional, bukan lagi hanya menjadi regulator/pembuat kebijakan.

Beliau ingin memosisikan diri sebagai lembaga yang memberikan solusi, bantuan, dan pelayanan atas harapan kemajuan dan tercapainya cita cita pendidikan Indonesia.

Ahok Dilantik jadi Komisaris, Intip Penampilannya di Website Pertamina, Tanpa Pakai Kacamata

Beliau juga menyampaikan betapa kompleks dunia pendidikan. Untuk mengatasi ini, diperlukan banyak sekali inovasi baru.

Menurut beliau, organisasi yang bagus adalah organisasi yang bisa terus menerus berinovasi secara autonomous untuk melakukan perbaikan guna menghadapi permasalahan dan tantangan yang dihadapi.

Untuk menghadapi perkembangan dunia digial dan era industrialisasi 4.0, dibutuhkan SDM unggul yang bewawasan global, kompeten, dan berwatak kuat.

Profil dan Rekam Jejak Rudiantara Jabat Direktur Utama PLN, Cek Harta Kekayaannya

Menurut hikmatnya, ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki SDM unggul Indonesia di masa mendatang.

Keempat hal tersebut adalah: kemampuan bahasa Inggris, pemrograman, psikologi, dan statistik.

Di samping untuk memenuhi kebutuhan era digital, ke empat disiplin ilmu ini memiliki efek samping jika dimiliki individu.

Bahasa Inggris, misalnya, dengan menguasainya orang akan merasa lebih percaya diri, lebih berani saat berkomunikasi, berkolaborasi ataupun berkompetisi secara global.

Istana Angkat Bicara Calon Menteri Diminta Rp 500 M: Tak Masuk Akal

Bahasa pemrograman tidak hanya ilmu dalam membuat software.

Bahasa pemrograman bisa membantu mengajarkan cara berpikir, berstruktur dalam mendefinisikan, dan menyelesaikan masalah.

Banyak sekali perubahan yang ingin dicapai. Namun, guru juga manusia. Banyak keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.

Peningkatan kompetensi dan menyiapkan guru untuk menjalankan misi perubahan semoga tidak terlupakan.

Halaman
123

Berita Terkini