Oleh:
M Bayu Prakoso Aji SST
Statistisi Ahli Pertama BPS Kota Manado
NASKAH pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Guru viral beberapa hari ini.
Dua halaman naskah pidato Menteri Nadiem Makarim menjadi perbincangan netizen lantaran gaya bahasa lugas dan isi yang to the point merupakan hal baru dan berbeda dari pidato peringatan hari nasional yang lainnya.
Dengan pidato gaya baru ini, Menteri Nadiem banjir pujian dan membawa peringatan Hari Guru tahun ini menjadi berbeda dari sebelumnya.
Bahkan upacara peringatan Hari Guru bisa selesai lebih cepat dari biasanya.
Perhatian dan harapan Menteri Pendidikan baru ini tergambar jelas dalam kalimat pidatonya.
Dalam isi pidato tersebut, Nadiem Makarim menyadari bagaimana mulia dan berat tugas para guru.
• Anjungan Dukcapil Mandiri Diluncurkan, Tito: Potensi Korupsi Hilang
Seperti memahami keresahan dan harapan guru, Menteri Nadiem memberikan isyarat bahwa beliau siap menjadi penolong untuk menghapus keresahan dan mewujudkan harapan.
Beliau menegaskan akan membantu dan menjaga perubahan di dunia pendidikan Indonesia.
Beliau juga akan terus berjuang dalam mencapai kemerdekaan belajar Indonesia.
• Mundur Seleksi CPNS 2019 Denda Rp 100 Juta
Beberapa poin yang akan diusahakannya untuk menghilangkan keresahan guru ini antara lain: Penyederhanaan peraturan bagi guru dan proses adminstrasi birokrasi agar tidak memberatkan dan menghabiskan waktu guru, perbaikan kurikulum yang lebih mengakomodasi rasa keingintahuan milenial dan lebih eksploratif, mengembangkan cara dan struktur berpikir anak dalam menghadapi persoalan, sehingga peserta didik tidak hanya menghafal dan menjadikan sekolah sebagai lembaga mekanisasi dan penyeragaman pemikiran.
Selain itu, Pak Menteri sepertinya juga akan membuka lebar jalur inovasi di dunia pendidikan.
Pada bagian akhir pidato, Nadiem mengisyaratkan kesadaran bahwa gerakan perubahan pendidikan Indonesia bertumpu pada guru.
• Gaji Ahok Capai 3,2 Miliar, Direktur Pemasaran Pertamina: Tidak Benar, Itu Hoaks
Gerakan perubahan yang dilakukan oleh gurulah yang akan menjalankan proses perubahan pendidikan di Indonesia.
Sebaik apapun aturan atau kurikulum yang disediakan oleh regulator hanya akan sampai pada kulit perubahannya saja.