KM Mina Dibajak

Pasukan TNI AL Tidak Menemukan 15 ABK KM Mina Sejati yang Disandera, 3 Pelaku Juga Hilang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan personel gabungan dari Brimob, Polres, Bakamla, Polairud dan personel SAR Tual dikerahkan untuk membantu pembebasan 23 ABK KM Mina Sejati yang disandera di perairan Kepulauan Aru, Senin dinihari (19/8/2019).

TRIBUNMAANDO.CO.ID - Kapal Motor (KM) Mina Sejati dilaporkan dikuasai sejumlah orang dan diduga sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) disandera.

Aksi pembajakan kapal terjadi di perairan Kepulauan Aru, Maluku, Pada hari Sabtu (17/8/2019).

Kabar Terbaru bahwa 15 anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati dan 3 ABK pelaku 'pembajakan' 'menghilang' secara misterius saat pasukan TNI AL yang mau melakukan penyelamatan naik ke atas kapal nelayan yang dibajak di Laut Aru, Senin (19/8/2019).

Dilansir dari Kompas.com, setelah lebih dari 24 jam melakukan upaya pemantauan dan pengawasan terhadap KM Mina Sejati,

pasukan TNI AL yang ditugaskan untuk menyelamatkan sebanyak 15 korban perkelahian antara sesama ABK akhirnya berhasil masuk ke dalam kapal tersebut, Senin (19/8/2019).

Personel TNI AL kemudian langsung mengeledah dan memeriksa seluruh bagian kapal,

untuk menyelamatkan belasan ABK yang terlibat aksi perkelahian di atas kapal tersebut.

Baca: Seorang Mahasiswa Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Kos, Diduga Kematian Karena Ini

Baca: Kerusuhan di Manokwari, Warga Pendatang Asal Manado Panik dan Enggan Keluar Rumah

Baca: Fakta Kerusuhan Manokwari, Penyebab Rusuh, Kantor DPRD Dibakar hingga Kapolda & Pangdam Dievakuasi

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Sayangnya, saat digeledah, mereka tidak menemukan satu pun ABK yang berada di dalam kapal tersebut.

“Jadi tidak ada (ABK) satu pun di atas kapal saat penggeledahan dilakukan,

” kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Mohamad Zaenal kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin malam.

Semula Zaenal memastikan bahwa kapal ikan tersebut mengangkut sebanyak 36 orang ABK dan juga nakhoda.

Saat insiden perkelahian itu terjadi, 13 ABK memilih menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan diri,

namun naas, dua ABK dinyatakan tewas setelah tenggelam.

Sementara lima ABK lainnya dinyatakan tewas terbunuh di atas kapal.

Baca: KM Mina Sejati Dibajak: Alami Kebocoran dan Nyaris Tenggelam, Total ABK Berjumlah 36 orang

Baca: Cek Ramalan Zodiak Cinta Selasa 20 Agustus 2019: Kondisi dan lingkungan Ingin Hubungan Aries Retak

Baca: Manchester United Gagal Menang saat Bertandang ke Kandang si Penakluk Raksasa Wolverhampton

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Zaenal pun memastikan jumlah ABK yang tersisa di atas kapal tersebut diperkirakan berjumlah sekitar 15 orang.

Zainal sendiri mengaku pihaknya sempat bernegosiasi dengan para ABK lewat panggilan radio namun tidak digubris.

Selain itu, kata dia, pihaknya tidak mau mengambil resiko untuk buru-buru masuk karena tidak menginginkan adanya jatuh korban lagi.

“Ada 15 ABK yang masih berada di atas kapal mereka semua masih hidup,”ujarnya.

Dia juga tidak menjelaskan secara rinci keberadaan tujuh jenazah korban perkelahian sesama ABK tersebut, termasuk motif di balik kejadian itu.

”Masih penyelidikan ya soal motif perkelahian ini, korbannya masih diselidiki ya,”katanya.

Saat disinggung adanya kemungkinan belasan ABK yang hendak ditolong itu telah kabur dari atas KM Mina Sejati,

Zaenal mengaku jika hal itu bisa saja terjadi namun dia enggan berspekulasi terkait adanya kemungkinan tersebut.

“Betul, betul sekali, banyak sekali kemungkinan kami juga kurang tahu dan kami tidak mau berspekulasi,”sebutnya.

Saat ini, KRI Teluk Lada yang terlibat dalam operasi penyelamatan ABK kapal itu telah bergerak kembali menuju pangkalannya di Dobo Kepulauan Aru.

TNI AL juga ikut membawa 11 ABK yang selamat dalam insiden tersebut. 

Baca: 2020, Perangkat Desa Dapat Gaji Tetap Setara PNS, Jokowi: Alokasikan Anggaran Khusus

Baca: AKHIRNYA Nama Asli Lucinta Luna Terungkap, Lihat KTP-nya

Baca: Setelah Dinikahi Roger Danuarta, Cut Meyriska Mengaku Sakit, Ada Apa?

Dibajak 3 ABK

Kapal dengan ukuran besar itu dilaporkan dibajak oleh ABK yang belum diketahui identitasnya.

Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, kapal yang mengangkut 30 anak buah kapal plus satu nakhoda itu dibajak pada Sabtu (17/8/2019).

Kapal itu diketahui dinakhodai Ko Awi.

“Informasi yang kami dapat kapal itu dibajak atau dirampok oleh tiga ABK kapal itu sendiri,” kata Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

Dia menambahkan, dari informasi yang diperoleh, dari 30 ABK yang ada di dalam kapal tersebut, sembilan orang di antaranya melompat ke laut untuk menyelamatkan diri, sementara sisanya masih berada di dalam kapal tersebut.

“Saat kejadian itu, ada sembilan ABK yang langsung melompat ke laut dan belasan lainnya masih di dalam kapal,” katanya.

Terkait insiden itu, pihaknya tidak bisa melakukan upaya pertolongan karena kasus tersebut merupakan kasus kriminal.

Meski begitu, pihaknya akan tetap stand by jika ada permintaan dari pihak berwenang untuk proses evakuasi para korban.

“Karena ini merupakan kasus kriminal di mana penanganannya harus dari aparat yang bersenjata, maka kita tidak bisa lakukan proses evakuasi, nanti setelah diminta barulah kita lakukan,” ujarnya.

Terkait informasi tersebut, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah via telepon selulernya membenarkan adanya kejadian itu.

“Iya benar ada kejadian, ada kapal yang dibajak, tapi soal detailnya kami masih menunggu laporan,” katanya. 

2 ABK dilaporkan tewas

Dua orang anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati yang menjadi korban pembajakan di laut Aru dilaporkan tewas setelah melompat dari atas kapal.

Kedua ABK yang belum diketahui identitasnya itu melompat ke laut bersama tujuh ABK lainnya setelah tiga rekan mereka membajak kapal tersebut pada Sabtu (17/8/2019) kemarin.

Saat itu, para ABK memilih melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.

“Dua ABK itu tewas karena ikut melompat ke laut dan tenggelam, sementara tujuh ABK lainnya selamat, jadi informasinya bukan dibunuh di atas kapal,” kata Kepala SAR Ambn Muslimin kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2019).

Muslimin mengungkapkan, jasad kedua ABK tersebut telah ditemukan dan sedang berada di sebuah kapal nelayan.

Saat ini, tujuh ABK yang selamat juga masih berada di atas kapal nelayan yang menolong mereka itu.

“Mereka masih di atas kapal nelayan yang menolong mereka, mereka belum sampai di daratan,” ujarnya.

Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolof Bormasa yang dihubungi secara terpisah belum dapat menjelaskan secara detail insiden pembajakan tersebut.

Saat ditanya soal dua korban yang tewas dalam insiden itu, dia mengaku pihaknya juga mendapatkan informasi tersebut tapi hal itu belum dapat dikonfirmasi.

”Informasinya begitu, tapi informasi itu masih sumir ya, kami juga masih menunggu laporan, intinya ada kasus pembajakan di laut tapi detailnya kami belum bisa jelaskan,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id

Baca: Coutinho Mengungkap Dirinya Bisa Tambil Lebih Baik di Liga Spanyol, Tapi Liga Jerman Lebih Menarik

Baca: Manfaat Minum Air Putih Saat Bangun Tidur, Bisa Menurunkan Berat Badan

Baca: Ternyata Begini Cara Uji Emisi Kendaraan Sepeda Motor, Gunakan Tiga Sensor

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Berita Terkini