Surat ini disampaikan sebagai bentuk pengarahan kepada saudara agar menjaga etika dan perilaku dosen serta menunjukan sikap yang patut dijadikan panutan bagi mahasiswa
25 Mei 2018
Ditandatangani Dekan FISIP USU Muryanto Amin
Baca: Pria 26 Tahun Ini Sudah Cabuli 20 ABG, Awal Kenalan Lewat Facebook
Baca: Seorang Ayah Cabuli Anaknya Hingga Kuliah
Baca: Dukun Gadungan Cabuli Siswa SMA, Mengaku Bisa Keluarkan Emas dari Wanita Perawan
Sanksi Teguran
Muryanto menuturkan, kasus ini mencuat setelah adanya laporan dari mahasiswi yang menjadi korban terduga oknum dosen HS.
Namun, menurut dia, mahasiswa tersebut tidak memberikan laporan secara tertulis kepada pihak fakultas. Laporan hanya dilayangkan secara lisan ke departemen (jurusan). Kendati demikian, Muryanto tetap menindaklanjuti laporan tersebut.
Menurut dia, oknum dosen HS mengakui perbuatannya. Berdasarkan pengakuan HS, kata Muryanto, oknum dosen tersebut belum sempat melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswi.
"Mengakui, tapi upaya. Menurut pengakuannya (HS) upaya pelecehan seksual," tuturnya.
Muryanto menceritakan, kejadian ini berawal saat mahasiswi diajak HS untuk melakukan suatu kerja kelompok. Kegiatan ini, kata Muryanto, dengan iming-iming dapat memperbaiki nilai mata kuliah yang diasuh HS. "Saat itulah terjadi," kata pimpinan fakultas ini.
Terpisah, mahasiswi yang melaporkan oknum dosen HS, blak-blakan kepada tribunmedan.com pada Jumat (17/5/2019) siang. Mawar (bukan nama sebenarnya) mengakui telah melaporkan oknum dosen HS atas tuduhan pelecehan seksual.
Mahasiswi ini pun membeberkan kronologi peristiwa yang dialaminya. Berikut wawancara tribunmedan.com dengan Mawar:
Tribun: Bisa dijelaskan terkait kronologi pelecehan yang menimpa Anda?
Mawar: Kejadian berawal tanggal 18 Juli 1017 pukul 07.26 WIB. Pak HS menghubungiku via inbox Facebook. Awalnya percakapan dimulai dari menanyakan “Apakah sedang di Barbara?” maksudnya Batubara. Sebelumnya temanku sudah menghubungiku dan menyampaikan bahwa si bapak akan mengajakku ikut proyek penelitian.
Tribun: Setelah mendengar ajakan tersebut apa yang Anda lakukan?
Mawar: Kebetulan rumahku dekat dengan lokasi penelitian. Setelah HS menjelaskan maksudnya, aku setuju bergabung ke proyek penelitiannya. Aku langsung minta izin kepada orangtua. Sekitar jam 12.00 di hari yang sama aku diantar kedua orangtuaku menemuinya di salah satu rumah makan di Lima Puluh.