Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brimob Kabur

Bripda Farhan Brimob Gorontalo Kabur di Hari Pernikahan, Calon Istri Trauma dan Ibu Mempelai Pingsan

Sukmawati Rahman (24), warga Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, mengalami trauma emosional

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Dok. Istimewa via TribunMedan.com
BRIMOB KABUR - Potret foto pre-wedding Bripda Tri Farhan Mahieu dan calon istri. Bripda Farhan Brimob Gorontalo Kabur di Hari Pernikahan, Calon Istri Trauma dan Ibu Mempelai Pingsan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus kaburnya Bripda Tri Farhan Mahieu di hari pernikahan kini mulai terungkap penyebabnya.

Anggota Brimob Polda Gorontalo itu disebut mengalami masalah mental yang memicu keputusannya melarikan diri sesaat sebelum akad nikah.

Komandan Satuan Brimob Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo, membenarkan hal tersebut saat diwawancarai TribunGorontalo.com.

"Ini murni masalah mental anggota," ujarnya tegas.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Bripda Tri Mahieu Brimob Gorontalo Kabur Jelang Hari Akad Nikah

Danu menjelaskan, pihaknya telah berupaya maksimal mempersiapkan pernikahan dinas tersebut.

Seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai aturan sebelum hari bahagia itu tiba.

Namun, rencana yang sudah matang mendadak berantakan ketika Bripda Tri tak muncul di momen akad dan malah diketahui melarikan diri ke Palu.

Peristiwa ini pun menjadi sorotan publik, mengingat undangan pernikahan sudah tersebar dan tamu telah hadir, namun mempelai pria justru menghilang tanpa kabar.

"Persyaratan nikah sudah kita laksanakan semua, sudah kita naikkan pengantar ke Polda ke Biro SDM, Biddokes untuk dicek kesehatan," ungkapnya.

Tak hanya itu, kedua calon mempelai juga telah menjalani tes psikologi, tes kehamilan untuk calon mempelai wanita, dan dinyatakan sehat. 

Bahkan, proses di Kantor Urusan Agama (KUA) sudah selesai, serta sidang Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk (BP4R) pun telah digelar.

"Pada saat itu kedua calon mempelai dan keluarga masing-masing berkumpul. Masing-masing saling menanyakan apakah keduanya tidak bermasalah dan semuanya terpenuhi," tambahnya.

Melalui seluruh proses itu, sayangnya pernikahan keduanya malah batal di hari H lantaran Bripda Tri Farhan melarikan diri. 

Saat ini, Bripda Farhan terdeteksi berada di Sulawesi Tengah. 

Menurut Danu, Brimob telah membentuk tim untuk menjemputnya. 

"Tetap kita monitor dan kita sudah membentuk tim untuk menjemput, untuk kembali mempertanggungjawabkan," ujarnya.

Terkait dugaan pelanggaran, Danu menilai Farhan melanggar disiplin karena keluar daerah tanpa izin. 

"Hanya disiplin saja, karena dia keluar tanpa izin kan ke Palu," pungkasnya.

Kronologi

Pria tersebut adalah Bripda Tri Farhan Mahieu, anggota Brimob yang bertugas di Gorontalo.

Sementara calon istrinya bernama Sukmawati Rahman.

Namun, menjelang akad nikah, Bripda Tri Farhan tiba-tiba tidak bisa dihubungi.

Saat momen sakral itu tiba, ia tak kunjung hadir, meninggalkan banyak tamu undangan yang sudah hadir menantikan acara tersebut.

Belakangan terungkap bahwa Bripda Tri Farhan kabur ke Palu.

Hingga saat ini, motif pelariannya masih menjadi misteri dan belum terungkap ke publik.

Menanggapi kabar ini, Komandan Satuan Brigade Mobil (Dansat Brimob) Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo, angkat bicara mengenai kasus kaburnya salah satu anggotanya di hari yang seharusnya penuh kebahagiaan tersebut.

"Sedikit menjelaskan saja bahwasanya kejadian tersebut memang itu anggota kita," kata Danu saat diwawancarai TribunGorontalo.com di Kantor Gubernur Gorontalo, Selasa (12/8/2025) sore.

Danu menegaskan, institusi sudah menjalankan seluruh prosedur sesuai aturan sebelum rencana pernikahan digelar. 

"Persyaratan nikah sudah kita laksanakan semua, sudah kita naikkan pengantar ke Polda ke Biro SDM, Biddokes untuk dicek kesehatan," ungkapnya.

Tak hanya itu, kedua calon mempelai juga telah menjalani tes psikologi, tes kehamilan untuk calon mempelai wanita, dan dinyatakan sehat. 

Bahkan, proses di Kantor Urusan Agama (KUA) sudah selesai, serta sidang Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk (BP4R) pun telah digelar.

"Pada saat itu kedua calon mempelai dan keluarga masing-masing berkumpul. Masing-masing saling menanyakan apakah keduanya tidak bermasalah dan semuanya terpenuhi," tambahnya.

Meski begitu, pernikahan urung dilaksanakan karena pada hari H, Bripda Farhan justru tak hadir. 

"Jadi ini hanya murni masalah mental anggota, institusi sudah bekerja dengan baik," tegas Danu.

Saat ini, Bripda Farhan terdeteksi berada di Sulawesi Tengah. 

Menurut Danu, Brimob telah membentuk tim untuk menjemputnya. 

"Tetap kita monitor dan kita sudah membentuk tim untuk menjemput, untuk kembali mempertanggungjawabkan," ujarnya.

Terkait dugaan pelanggaran, Danu menilai Farhan melanggar disiplin karena keluar daerah tanpa izin. 

"Hanya disiplin saja, karena dia keluar tanpa izin kan ke Palu," pungkasnya.

Sukmawati Rahman (24), warga Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, mengalami trauma emosional setelah batal menikah dengan Bripda Tri Farhan Mahieu, anggota Brimob yang bertugas di Gorontalo.

Pernikahan yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (9/8/2025) batal karena mempelai pria tidak hadir saat prosesi ijab kabul.

Kejadian tersebut membuat keluarga mempelai wanita terpukul.

Bahkan, Fatmawati Soman, ibu Sukmawati, dilaporkan syok berat dan sempat pingsan.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit pada malam hari setelah mengalami kekakuan di bagian mulut.

“Istri saya mulai syok siang hari, lalu malamnya mulutnya sudah keras. Saya takut terjadi sesuatu, jadi langsung saya bawa ke rumah sakit,” kata Hamid Rahman, ayah Sukmawati, Selasa (12/8/2025).

Fatmawati pulang dari rumah sakit pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 Wita.

Ia terlihat lemah dan dibantu keluarga saat masuk ke rumah. Sementara itu, Sukmawati juga mengalami tekanan psikologis dan memilih untuk menutup diri.

“Anak saya pun tadi cara dia melihat ke saya sayup-sayup begitu,” ujar Hamid.

Hamid menyampaikan bahwa Sukmawati kini menolak untuk melanjutkan rencana pernikahan, meskipun pihak laki-laki kembali datang.

“Sampai sekarang anak saya sudah tidak mau. Kami sudah beri kesempatan sampai semalam itu. Biarlah hukum yang bicara,” tegasnya.

Menurut Hamid, komunikasi antara Sukmawati dan Tri Farhan masih berlangsung pada malam sebelum akad.

Ia menyebut tidak ada tanda-tanda masalah besar.

“Saat malam ba kupas mereka masih saling komunikasi. Tidak tahu masalahnya apa sampai dia menghilang begitu saja,” katanya.

Hamid juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak keluarga mempelai pria.

Ia menyebut tidak ada satu pun dari pihak tersebut yang datang memberi penjelasan.

“Yang kami sesalkan, tidak ada yang datang memberitahu. Kami tunggu dari pagi sampai malam, tidak ada kabar,” ujarnya.

Keluarga telah melaporkan kejadian ini ke aparat berwenang.

Pada Selasa sore, tiga anggota Brimob datang ke rumah keluarga Sukmawati untuk menyampaikan bahwa pencarian terhadap Bripda Tri Farhan masih berlangsung. 

Informasi sementara menyebutkan bahwa yang bersangkutan berada di Palu.

Kondisi rumah mempelai wanita masih menunjukkan sisa-sisa persiapan pernikahan.

Perlengkapan seperti baju dan kursi mulai diangkut menggunakan mobil pick-up. Suasana rumah masih dipenuhi isak tangis dari keluarga.

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved