Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Prada Lucky

Akhirnya Terungkap, Dokter Sebut Ginjal dan Paru-paru Prada Lucky Hancur Akibat Penganiayaan

Dokter yang menangani Prada Lucky menyebut ginjal dan paru-paru prajurit TNI itu hancur.

Pos Kupang
TNI TEWAS - Sepriana Paulina Mirpey, ibunda dari Prada Lucky Chepril Saputra Namo, menuntut keadilan untuk anaknya yang meninggal dunia usai menjadi korban penganiayaan seniornya. Akhirnya Terungkap, Dokter Sebut Ginjal dan Paru-paru Prada Lucky Hancur Akibat Penganiayaan 

“Richard juga kena, tapi yang saya tahu lebih parah Prada Lucky. Saya lihat perutnya ada bekas sepatu dan dugaan saya itu diinjak,” ujar Lusi Namo.

Sang kakak juga mengaku sempat berkomunikasi dengan Prada Lucky sebelum koma, dalam komunikasi itu dia mengaku mengalami penganiayaan dari senior.

“Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” kata Lusi.

Kabar masuknya Prada Lucky ke rumah sakit diterima keluarga dari pihak rumah sakit yang diminta tolong oleh Almarhum untuk menghubungi orang tuanya di Kupang.

Lusi mengaku terkejut karena selama hidup bersama keluarga, Prada Lucky tidak pernah mengalami sakit parah. 

“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah. Selama ini hanya sakit biasa, saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak," ujar kakak Prada Lucky itu.

Ia juga menyayangkan sikap atasan Prada Lucky yang disebut tidak memberikan informasi jelas kepada keluarga.

“Dansi itu orang yang paling saya benci, karena tidak kasih tahu kondisi Prada Lucky ke kami keluarga,” tegas Lusi.

Bagi Lusi, kepergian Prada Lucky meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Sebagai kakak, ia merasa menyesal tidak bisa selalu berada di dekat Prada Lucky hingga meninggal dunia. 

“Dia anaknya pergaulan luas, dekat sekali dengan mama. Kami akrab sejak kecil, bahkan Prada Lucky sempat meminta saya untuk pindah di Nagekeo," kenangnya.

Saat ini keluarga berharap pihak berwenang mengusut tuntas dugaan kekerasan yang dialami Prada Lucky hingga menyebabkan kematiannya. 

PM Periksa Sejumlah Anggota

Sebelumnya, Sub Denpom IX/1-1 Ende terus menyelidiki kasus dugaan  penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo, anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere yang meningal dunia Rabu (6/8/2025) lalu.

Saat ini, pihak Sub Denpom IX/1-1 Ende telah melakukan serangkain pemeriksaan dan memintai keterangan dari anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere lainnya yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan Prada Lucky yang cukup menghebohkan tersebut.

"Intinya kami lagi bekerja biar cepat selesai dalam kasus dugaan penganiayaan ini, yang jelas kalau ada yang berbuat kan pasti bertanggungjawab," jelas Dansub Denpom Ende, Kapten CPM Stefanus Kopong Ola kepada TribunFlores.com, Sabtu (9/8/2025) pagi. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved