Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KM Barcelona Alami Musibah

Kapten KM Barcelona Berharap Bisa Kembali Berlayar Bersama ABK: Ada keluarga yang Dinafkahi

Alhasil ada 6 kapal di bawah PT Surya Pacific Indonesia untuk sementara tidak diperbolehkan beroperasi.

|
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Erlina Langi
Tribun Manado/Ferdi Guhuhuku
BERHENTI BEROPERASI - KM Barcelona yang sementara tambat di Pelabuhan Manado Sulawesi Utara. Document Of Compliance (DOC) dari PT Surya Pacific Indonesia yang dibekukan pihak Kementerian berdampak terhadap para anak buah kapal (ABK). 

Untuk saat ini kapal kita parkir di Pelabuhan Manado sampai kembali diizinkan beroperasi lagi.

Sehingga ABK untuk sementara masih belum bisa kembali ke kapal karena kapal lagi tidak berlayar," ungkapanya.

Menurutnya, dibekukan kapal ini sangat berdampak terhadap kehidupan keluarga mereka.

Tentunya berdampak bagi kami yang berkerja, karena ini satu-satunya mata pencaharian kami," ungkapnya.

"Itu juga dirasakan oleh para ABK lain yang juga ikut bekerja di kapal ini jadi semua berdampak," lanjutnyanya.

Dia pun meminta doa kepada masyarakat agar masalah ini bisa selesai sehingga kapal bisa kembali berlayar.

"Mohon bantuan doa supaya kita bisa lewati masalah ini kedepannya,"pungkasnya.

Data dan Kronologi

KM Barcelona VA sedianya berangkat dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sabtu (19/7/2025) pukul 18.00 WITA. 

Karena cuaca ekstrem, kapal tujuan Pelabuhan Manado ini baru bisa berangkat Minggu (20/7/2025) dini hari.  

Namun saat berada di perairan dekat Pulau Talise dan Pulau Gangga, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 13.00 WITA, KM Barcelona VA terbakar.

Lokasi kejadian dengan Pelabuhan Manado berjarak kurang lebih 20 mil atau sekira 1 jam lagi tiba. 

Karena api makin membesar, para penumpang kapal berlompatan ke laut. Sebagian besar mendapat baju pelampung. 

Namun tak sedikit penumpang lainnya tak kebagian life jacket. Termasuk sejumlah anak-anak dan perempuan. 

Para korban kemudian ditolong para nelayan asal Pulau Gangga, Pulau Talise dan Likupang. Mereka bolak-balik mengangkut korban dari laut ke pulau terdekat. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved