Warga Sulut di Myanmar
8 Warga Sulut Disiksa di Myanmar, Orangtua Korban: Tolong Pak Presiden, Pak Gubernur Bantu Anak Kami
Menurut informasi dari para korban, mereka dikurung di sebuah gedung bertingkat yang menampung sekitar 58 orang dalam satu lantai
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Delapan warga Sulawesi Utara (Sulut) yang menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar diduga alami penyiksaan.
Korban awalnya dijanjikan bekerja sebagai staf restoran di Singapura dan Thailand, namun kenyataannya mereka dibawa ke Myanmar melalui jalur Manado–Jakarta–Batam–Singapura–Myanmar.
Dan dari jalur penerbangan Manado-Jakarta-Bangkok.
Setelah sampai di Bangkok para korban menyeberang pakai bus ke Myanmar.
Menurut informasi dari para korban, mereka dikurung di sebuah gedung bertingkat yang menampung sekitar 58 orang dalam satu lantai.
Selama di sana, para korban diduga disiksa dan dipaksa bekerja penuh waktu untuk melakukan penipuan (scam).
Mereka yang tidak mencapai target dijual ke perusahaan lain, bahkan dipindahkan ke Laos.
Di Myanmar, proses "tebusan" korban tidak mudah.
Satu korban hanya bisa dibebaskan jika digantikan dengan lima orang.
Yang artinya jika 8 warga Sulut ingin dibebaskan dari perusahaan, harus ada 40 orang yang menggantikan mereka.
"Data yang masuk di saya, ada 68 WNI diantaranya 8 orang warga Sulut yang kerja di Myanmar. Kalau tidak ditebus, dibuang. Kalau tidak hasilkan target, dijual," ungkap Christie Saerang Relawan Kemanusiaan Kamboja dan Myanmar kepada Tribunmanado.co.id, Sabtu 2 Agustus 2025 sore di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut).
Perusahaan-perusahaan di Myanmar dan Kamboja saling tukar-menukar korban.
"Di Myanmar satu korban hanya bisa diganti lima orang. Mereka tidak menerima tebusan mau ratusan juta rupiah pun perusahaan menolak. Pokoknya harus ada yang ganti," ungkap Christie Saerang.
Korban kerap mengalami kekerasan.
Mereka mengaku disiksa setiap malam, bekerja dalam tekanan, bahkan dikeroyok setelah jam kerja selesai.
| Sosok Alexander Kalangi, Bocah 5 Tahun Peserta Termuda di Turnamen Unsrat Chess 2025 Lawan Siswa SMP |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap 3 Sikap yang Bikin El Rumi Mau Jadi Suami Syifa Hadju: Dari Awal Ketemu Yakin |
|
|---|
| Warga Sulawesi Utara Bakal Dapat Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor |
|
|---|
| Soal Wacana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Jawa Itu Tidak Butuh karena Sudah Terkoneksi |
|
|---|
| Hein Arina Enggan Lepas Jabatan Ketua BPMS GMIM, Akui Tak Mau Jadi Pengkhianat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/RELAWAN-KAMBOJA-Potret-Sosok-Christie-Saerang-Sabtu-3-Agustus-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.