Pembentukan Keuskupan Palu
Prospek Positif, Pembentukan Keuskupan Baru di Sulawesi Tengah Segera Dibawa ke Vatikan
Hasil analisis data dalam studi kelayakan pembentukan Keuskupan Sulawesi Tengah menunjukkan hasil yang sangat positif dan meyakinkan.
TRIBUNMANADO.COM, Manado - Pembentukan keuskupan baru di Provinsi Sulawesi Tengah segera menuju ke tahap selanjutnya.
Tim Studi Kelayakan Pembentukan Keuskupan Sulawesi Tengah melihat prospek positif untuk mewujudkan keuskupan baru tersebut.
Tim memaparkan hasil studinya di hadapan Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dan jajaran kuria di Wisma Keuskupan Manado pada Senin (21/7/2025).
Prof Dr Johanis Ohoitimur selaku penanggung jawab tim membuka pemaparan tim.
Pastor Yong, demikian sapaannya, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Uskup Manado.
“Temuan tim bukan hanya cukup sebagai dasar pengajuan proposal keuskupan baru ke Konferensi Waligereja Indonesia dan Vatikan, tetapi juga akan menjadi fondasi strategis untuk merancang program-program pastoral ke depan,” kata Pastor Yong.
Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado ini juga menambahkan bahwa hasil studi ini akan sangat bermanfaat dalam menyongsong Musyawarah Pastoral Keuskupan Manado mendatang.
Dalam pemaparan Executive Summary, Prof Dr Recky Raco selaku ketua tim menegaskan bahwa pembentukan keuskupan baru di Sulawesi Tengah bukan sekadar wacana administratif, tetapi merupakan jawaban konkret atas pertumbuhan umat Katolik yang pesat di wilayah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa perhatian serius dari Uskup Rolly Untu MSC telah menjadi kunci keberhasilan misi pastoral Keuskupan Manado selama satu dekade terakhir, termasuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang selama ini minim akses rohani.
Karena itulah, pada 3 April 2025, Mgr Untu mengeluarkan SK pembentukan tim studi kelayakan pembentukan Keuskupan Palu.
Menurut Raco, langkah ini sejalan dengan pedoman Gereja Katolik dalam dokumen Apostolorum Successores yang menekankan pentingnya rencana pastoral yang berbasis pada realitas umat.
Studi ini, lanjutnya, menjadi bukti keseriusan Keuskupan Manado dalam membangun pelayanan yang lebih dekat, nyata, dan menjawab kebutuhan umat Katolik di Sulawesi Tengah.

Dalam penjelasan lanjutan, Guru Besar Manajemen Strategi dari Universitas Katolik De La Salle Manado ini menyampaikan bahwa tim studi kelayakan telah menyusun kajian mendalam dengan merujuk pada dokumen-dokumen resmi Gereja Katolik sebagai landasan utama.
“Pembentukan keuskupan bukanlah keputusan semata-mata administratif, tetapi harus berakar pada pertimbangan teologis, pastoral, dan sosial,” tekannya.
Dokumen Apostolorum Successores, lanjut dia, menggarisbawahi bahwa setiap rencana pembaruan struktur Gereja harus dilandasi pemahaman yang komprehensif terhadap kondisi umat, baik dari aspek sosial maupun geografis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.