Boltim Sulawesi Utara
Perempuan Muda Boltim Veby Sasmita Burase Menginspirasi, Semangat Berdiri di Kaki Sendiri
Jangan salah, Veby justru merasa menemukan kenyamanan dan semangat tersendiri dalam dunia pendidikan.
Penulis: Diki Cahya Mulya Gobel | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, BOLTIM – Di tengah keterbatasan dan tantangan yang tak ringan, seorang perempuan muda asal Desa Bongkudai, Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, bisa menjadi sosok yang bisa menginspirasi.
Namanya Veby Sasmita Burase.
Lahir pada 5 Oktober 1998, Veby merupakan potret generasi muda yang berani mengambil peran, berdiri di kaki sendiri.
Dirinya terus menggali potensi meski dengan segala keterbatasan.
Lulusan S1 Ekonomi Syariah dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado ini sedang bekerja sebagai tenaga honorer di dua sekolah sekaligus, yaitu di Sekolah Yayasan Nizamudin dan SD Negeri 1 Moyongkota.
Posisinya memang bukan sebagai guru, melainkan operator.
Jangan salah, Veby justru merasa menemukan kenyamanan dan semangat tersendiri dalam dunia pendidikan.
"Meski hanya di bagian operator, kalau ada guru yang minta izin tidak masuk, saya bisa membantu mengajar anak-anak. Meskipun mungkin cara mengajarnya tidak sebagus guru-guru lain, tapi saya suka dengan anak-anak dan merasa nyaman berada di lingkungan sekolah," katanya, Sabtu (19/7/2025).
Sudah dua tahun Veby menjalani pekerjaannya.
Ia tak sekadar mencari penghasilan, tapi menjadikan rutinitasnya sebagai ruang untuk mengasah keterampilan, menambah pengalaman, serta membangun pondasi untuk masa depan yang lebih jelas.

“Motivasi saya pastinya untuk membantu perekonomian keluarga dan diri sendiri, selebihnya untuk mengasah lagi potensi dan skill yang saya miliki," ucapnya.
Veby adalah anak sulung dari tiga bersaudara.
Ia menempuh pendidikan dasar di MIN 1 Boltim, lalu melanjutkan ke MTS Negeri 1 Boltim, sebelum menamatkan sekolah menengah di SMK 1 Kotamobagu.
Perjalanan pendidikannya menjadi bekal yang membentuk karakter tangguh dalam dirinya.
Salah satu pesan yang paling membekas darinya adalah tentang pentingnya keberanian perempuan untuk menunjukkan jati diri dan nilai.
Tak Punya Dokumen yang Sah, WNA Filipina di Boltim Ngaku tak Bisa Urus BPJS Belasan Tahun |
![]() |
---|
Kanim Kotamobagu Sudah Deportasi 6 WNA Sepanjang Tahun 2025, Terbanyak dari China |
![]() |
---|
Sambil Menangis, WNA Filipina Tinggalkan Anak saat Dideportasi, Siap Balik jadi Warga Indonesia |
![]() |
---|
WNA Filipina yang Dideportasi Imigrasi Kotamobagu punya 5 Anak di Boltim Sulut |
![]() |
---|
Dideportasi ke Filipina, Prescy Libanon Solo Janji Segera Balik ke Boltim Demi Suami dan Anak-anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.