Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penerimaan Siswa Baru di Manado

Tangis 2 Anak Manado di Hari Ulang Tahun Kota: Sudah Pakai Seragam, Tapi Tak Tau Mau Sekolah di Mana

Air mata dua anak Kota Manado yang tercecer dari sistem pendidikan di tanah kelahirannya sendiri.

|
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Google Street View
SEKOLAH - Foto Google Street View, SMP Negeri 1 Manado. Dua anak di Kota Manado tak bisa masuk SMP N 1 Manado. 

Anak-anak yang seharusnya diberi ruang, justru tersingkir diam-diam.

Plt Kepala SMP Negeri 1 Manado, Riva Rori, menyatakan bahwa sekolah hanya mengikuti aturan dari Dinas Pendidikan.

Kuota penuh, 480 siswa, tak bisa ditambah.

Terkait isu pungli dan calo, ia mengakui sudah mendengar desas-desus dan menyebut hal itu sebagai “candaan” yang disalahartikan.

“Tidak ada permintaan uang dari sekolah. Prosedur kami menolak gratifikasi, pungli, dan percaloan,” tegasnya.

Namun di balik pernyataan formal itu, kenyataan di lapangan berkata lain.

Dua anak dan mungkin lebih terlantar.

Hanya karena miskin. Hanya karena tak mampu membayar.

Hari ini Kota Manado berulang tahun ke-402.

Tapi di rumah Ikra dan Raisa, tak ada pesta, tak ada ucapan selamat.

Hanya air mata dua anak kecil yang merasa ditolak oleh kota yang membesarkan mereka.

(TribunManado.co.id/Indri Panigoro)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved