Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penerimaan Siswa Baru di Manado

Tangis 2 Anak Manado di Hari Ulang Tahun Kota: Sudah Pakai Seragam, Tapi Tak Tau Mau Sekolah di Mana

Air mata dua anak Kota Manado yang tercecer dari sistem pendidikan di tanah kelahirannya sendiri.

|
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Google Street View
SEKOLAH - Foto Google Street View, SMP Negeri 1 Manado. Dua anak di Kota Manado tak bisa masuk SMP N 1 Manado. 

Orangtuanya penerima PKH, Raisa penerima PIP.

Namun hingga hari pertama sekolah, status pendaftarannya masih "mengusul".

Padahal, sesuai aturan, dari 480 kuota siswa baru SMPN 1 Manado, 20 persen atau 96 kursi disediakan untuk anak-anak afirmasi.

Tapi anehnya yang diterima jalur afirmasi hanya satu orang, nama Raisa dan Ikra tidak ada di sistem.

Padahal keduanya adalah orang seharusnya mendapat kuota di jalur afirmasi.

Ikra dan Raisha sempat mendaftar di SMP Negeri 1 Manado.
SEKOLAH - Ikra dan Raisha sudah pakai seragam, tapi tak tau mau sekolah di mana. Ikra dan Raisha sempat mendaftar di SMP Negeri 1 Manado.

Dari informasi yang beredar, sejumlah orangtua mengaku dimintai uang oleh calo agar anak-anak mereka diterima. 

Ada yang diminta Rp 200 ribu, ada yang sampai Rp 2 juta. 

Nama seorang calo, Julkifi, disebut sebagai penghubung.

Bahkan, disebutkan bahwa ia kerap “memasukkan” 50-an siswa tiap tahun ke sekolah unggul tersebut.

“Kata Pak Kifli, anak-anak pasti bisa masuk asal mau bayar. Dia bilang sudah biasa bantu masukin puluhan anak ke SMP 1 tiap tahun,” ujar salah satu orangtua, enggan menyebutkan nama.

Dugaan makin kuat ketika nama seorang guru, Wage, ikut disebut sebagai tujuan dana itu.

Saat dikonfirmasi, Wage yang juga ketua panitia penerimaan siswa baru, mengakui bahwa kuota afirmasi telah dialihkan ke jalur prestasi karena pendaftar dari jalur afirmasi dianggap sedikit.

“Yang daftar jalur afirmasi sedikit, jadi kuotanya diisi oleh anak-anak dari jalur prestasi,” ujar Wage kepada Tribun Manado.

Namun fakta berbicara lain.

Banyak anak dari keluarga penerima PKH dan PIP yang merasa sistem tak berpihak pada mereka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved