Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Torang Kanal

Larassaty Desiana Dondo, Cewek Asal Kotamobagu Sulawesi Utara yang Hobi Menulis, Semangat Berkarya

Larassaty Desiana Dondo asal Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kotamobagu, dikenal pernah menjajaki dunia jurnalistik.

Larassaty Desiana Dondo
TORANG KANAL: Sosok Larassaty Desiana Dondo. Perempuan muda asal Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) ini dikenal pernah menjajaki dunia jurnalistik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kenalkan, sosok Larassaty Desiana Dondo.

Perempuan muda asal Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut) ini dikenal pernah menjajaki dunia jurnalistik.

Ya, Larassaty pernah menjadi salah satu pewarta aktif di sebuah portal media daring di Sulawesi Utara.

Namun kini, ia tengah mengambil jeda, menyusul keputusannya untuk resign dari profesi tersebut.

"Saat ini belum ada kesibukan.

Tapi tetap ada rencana ke depan, mungkin akan mencari pekerjaan yang sesuai dengan skill, atau bahkan di bidang lain.

Hitung-hitung memperluas keahlian juga,” katanya, Minggu (13/7/2025).

Meski punya pengalaman di dunia jurnalis, keputusan untuk menjadi pewarta, diakuinya bukan berasal dari dorongan pribadi.

“Sebenarnya tidak ada dorongan dari siapa-siapa, waktu itu om saya yang wartawan yang ajak saya kerja.

Dan ternyata rasanya tidak begitu sulit dalam menulis berita,” ucap perempuan kelahiran Upai, 19 November 2002 ini.

Namun siapa sangka, bakat menulisnya sudah muncul sejak masa SMA.

Saat remaja, Larassaty sudah akrab dengan platform Wattpad, tempat ia menuangkan ide dan cerita.

Hobi menulis, di samping kegemarannya menyanyi dan menggambar, menjadi ruang ekspresi yang sangat ia nikmati hingga kini.

“Karena memang dari SMA saya juga sering menulis, khususnya cerita di aplikasi Wattpad,” tuturnya.

Kemampuan menulis inilah yang kemudian menjadi bekal saat terjun ke dunia jurnalistik.

Bahkan, sejumlah kerabat dan teman-temannya juga banyak yang berprofesi sebagai jurnalis, sehingga lingkungan pun turut membentuk ketertarikannya dalam dunia literasi dan media.

Meski kini tak lagi aktif sebagai pewarta, Larassaty menyimpan semangat untuk terus berkembang.

Ia terbuka terhadap berbagai kemungkinan karier ke depan, baik yang selaras dengan keterampilan menulis maupun bidang lain yang dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru.

Di balik kisah hidupnya, Larassaty juga menyimpan pesan penting, terutama bagi generasi muda, khususnya perempuan.

“Tolong jangan cepat-cepat menikah, karena hidup cuma satu kali.

Di dunia ini banyak yang harus kita pelajari dan kuasai.

Sebagai perempuan harus punya skill dan kemampuan.

Pendidikan utamakan, jangan mau terjerumus di hal-hal negatif yang nantinya diri sendiri yang merugi,” katanya lugas.

Larassaty bisa dibilang menjadi contoh salah seorang perempuan muda yang bisa terus tumbuh, mengeksplorasi minat dan bakat, tanpa harus terikat pada pakem yang membatasi.

Dari dunia jurnalistik hingga karya fiksi, ia telah menapaki jejak yang memperkaya dirinya.

Kini, ia bersiap menyambut peluang baru, dengan tetap membawa semangat berkarya dan belajar sepanjang hayat.

(TribunManado.co.id/Diki Gobel)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved