Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cuaca Ekstrem di Minut

Akhirnya Terungkap Penyebab Warga Desa Kaweruan Minut Berlarian Kemarin, Ternyata Ini Penyebabnya

Akhirnya Terungkap Penyebab Warga Desa Kaweruan Berlarian Kemarin, Ternyata Ini Penyebabnya

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado.com/Christian Wayongkere
TANAH LONGSOR: Lalu lintas di Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, Jumat (11/7/2025) sore. Longsor sempat terjadi dan membuat warga berhamburan menyelamatkan diri. 

TRIBUNMANADO.COM, MINUT - Heboh ada kabar kalau warga Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara berlarian.

Kejadiannya tejadi kemarin Jumat 11 Juli 2025 sore.

Usut punya usut ternyata penyebabnya tanah longsor.

TANAH LONGSOR - Lalu lintas di Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, Jumat (11/7/2025) sore. Longsor sempat terjadi dan membuat warga berhamburan menyelamatkan diri.
TANAH LONGSOR - Lalu lintas di Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, Jumat (11/7/2025) sore. Longsor sempat terjadi dan membuat warga berhamburan menyelamatkan diri. (Tribunmanado.com/Christian Wayongkere)

Saat terjadi tanah longsor, warga Kaweru sontak langsung menyelamatkan diri.

Mereka lari berhamburan ketika sedang membersihkan material longsor yang menutup ruas Jalan Sukur-Likupang.

Untuk memudahkan pengerjaan, warga menggunakan alat tradisional seperti sekop dan menyiram pakai selang air.

Warga lainnya nampak mengatur arus lalu lintas.

Namun saat bersamaan, tiba-tiba material bebatuan dari ukuran kecil, sedang, hingga besar meluncur cepat dari tebing.

Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, Kabupaten Minahasa
Lalu lintas di Desa Kaweruan, Kecamatan Likupang Selatan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara, Jumat (11/7/2025) sore. Longsor sempat terjadi dan membuat warga berhamburan menyelamatkan diri.

Seketika itu juga warga berhamburan.

Tribunmanado.com yang berada di lokasi kejadian menyaksikan langsung bahaya longsor tersebut.

"Masih berjatuhan batu-batu dari titik longsor," kata Babinsa Desa Kaweruan dan Desa Kokole 1 dan 2, Sertu Royke Rasu. 

Lebih dari empat kali material longsor terus berjatuhan dari titik longsor ke bawah.

Akibatnya, warga dan Babinsa harus kerja ekstra mengatur lalu lintas.

Ketika tidak ada longsor susulan barulah kendaraan diarahkan melintas.

Kendaraan yang melintas secara bergantian, mengikuti arahan dari warga dan Babinsa.

Kondisi ini jelas sangat berbahaya jika tidak segera ditangani.

Sebelumnya, longsor sudah terjadi pada Jumat pagi yang merupakan dampak hujan disertai angin kencang.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved