Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkab Sangihe

Bupati Sangihe Michael Thungari: Stunting Bukan Sekadar Tugas Dinas Kesehatan Tapi Kita Semua

Masalah stunting masih menjadi salah satu tantangan serius dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

Eduard/Tribun Manado
STUNTING - Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Michael Thungari, secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Tahun 2025, Rabu (9/7/2025), 

“Siapa anaknya, di mana tinggalnya, apa permasalahan keluarganya semua harus jelas. Pastikan data yang dilaporkan adalah data nyata penderita, bukan sekadar estimasi administratif, karena kesalahan data akan berakibat pada kesalahan intervensi,” tegasnya.

Ia juga menyoroti fenomena penurunan angka stunting yang tidak konsisten di beberapa daerah.

“Ada kabupaten yang tahun lalu banyak kasus, tiba-tiba jadi nol, lalu naik signifikan tahun berikutnya. Kita tidak ingin Kabupaten Sangihe seperti itu. Kita harus fokus pada penanganan yang benar, bukan sekadar angka,” jelasnya.

Dua Fokus Pencegahan: Anemia Ibu dan Protein Hewani Anak

Bupati Thungari menyampaikan arahan dari Menteri Kesehatan tentang dua poin penting dalam pencegahan stunting:

Ibu hamil tidak boleh anemia. Jika tekanan darah rendah, harus segera diberikan suplemen penambah darah.

Anak usia 0–6 bulan harus naik berat badannya. Jika tidak naik, harus segera diberikan tambahan protein hewani seperti telur, ikan, ayam, atau daging merah.

“Jangan sampai setelah 6 bulan, anak-anak hanya diberi bubur tanpa kandungan protein hewani yang cukup,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam keluarga terhadap pola asuh dan pemberian makanan. Edukasi terhadap ibu dan keluarga perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Peran Akademisi dan Sinergi Lintas Sektor

Di akhir sambutannya, Bupati memberikan apresiasi kepada para akademisi yang tergabung dalam TP3S.

Menurutnya, kontribusi akademisi sangat penting untuk memberikan pendekatan ilmiah dan riset dalam mendukung intervensi program yang lebih efektif.

“Kami percaya bahwa kontribusi pemikiran berbasis riset dan pendekatan ilmiah akan sangat membantu tim dalam meningkatkan kualitas program,” ujarnya.

Ia berharap sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, puskesmas, kecamatan, akademisi, hingga masyarakat desa akan memperkuat upaya bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved