Pemkab Sangihe
Bupati Sangihe Michael Thungari: Stunting Bukan Sekadar Tugas Dinas Kesehatan Tapi Kita Semua
Masalah stunting masih menjadi salah satu tantangan serius dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Penulis: Eduard Joanly Tahulending | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masalah stunting masih menjadi salah satu tantangan serius dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Pemerintah terus mengupayakan langkah-langkah preventif dan intervensi untuk menekan angka stunting secara nasional.
Pada Rabu (9/7/2025), Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Michael Thungari, secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Tahun 2025.
Dalam sambutannya, Bupati menegaskan pentingnya penanganan stunting sebagai isu strategis yang menyangkut masa depan generasi muda dan kemajuan daerah secara keseluruhan.
“Persoalan stunting tidak dapat dianggap remeh karena menyangkut masa depan generasi dan kemajuan daerah secara nasional,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa dua fokus utama Presiden dalam sektor kesehatan saat ini adalah penurunan angka stunting dan pengendalian TBC.
Menurutnya, untuk menurunkan angka stunting dibutuhkan keterlibatan semua pihak secara serius, berkelanjutan, dan berbasis pada data yang akurat.
“Tim percepatan ini sangat lengkap. Ada Forkopimda, Wakil Bupati, Sekda, dan seluruh pihak terkait. Ini menjadi modal penting dalam penanganan stunting,” katanya.
Lima Kecamatan Nihil Kasus, Lima Lainnya Tertinggi
Bupati Thungari mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) pada Februari 2025, tercatat lima kecamatan yang nihil kasus stunting: Tabukan Selatan, Tabukan Selatan Tengah, dan Tabukan Selatan Tenggara.
Namun, terdapat lima kecamatan dengan jumlah kasus stunting tertinggi, yaitu:
- Tahuna Timur: 23 kasus
- Tamako: 18 kasus
- Tabukan Tengah: 17 kasus
- Tabukan Selatan: 11 kasus
- Tabukan Utara: 7 kasus
Selain itu, terdapat tiga kasus di Tatowareng, dua kasus di Kecamatan lain, dan satu kasus di Nusatabukan. Total keseluruhan kasus yang tercatat di Kabupaten Kepulauan Sangihe mencapai 105 kasus.
“Melalui data ini kita mendapat gambaran konkret mengenai sebaran kasus stunting antarwilayah. Ini harus menjadi dasar dalam menyusun strategi intervensi yang lebih spesifik,” ujarnya.
Keakuratan Data Jadi Kunci Keberhasilan
Bupati menekankan bahwa keakuratan data menjadi landasan utama dalam menentukan keberhasilan program penanganan stunting.
“Siapa anaknya, di mana tinggalnya, apa permasalahan keluarganya semua harus jelas. Pastikan data yang dilaporkan adalah data nyata penderita, bukan sekadar estimasi administratif, karena kesalahan data akan berakibat pada kesalahan intervensi,” tegasnya.
Ia juga menyoroti fenomena penurunan angka stunting yang tidak konsisten di beberapa daerah.
“Ada kabupaten yang tahun lalu banyak kasus, tiba-tiba jadi nol, lalu naik signifikan tahun berikutnya. Kita tidak ingin Kabupaten Sangihe seperti itu. Kita harus fokus pada penanganan yang benar, bukan sekadar angka,” jelasnya.
Dua Fokus Pencegahan: Anemia Ibu dan Protein Hewani Anak
Bupati Thungari menyampaikan arahan dari Menteri Kesehatan tentang dua poin penting dalam pencegahan stunting:
Ibu hamil tidak boleh anemia. Jika tekanan darah rendah, harus segera diberikan suplemen penambah darah.
Anak usia 0–6 bulan harus naik berat badannya. Jika tidak naik, harus segera diberikan tambahan protein hewani seperti telur, ikan, ayam, atau daging merah.
“Jangan sampai setelah 6 bulan, anak-anak hanya diberi bubur tanpa kandungan protein hewani yang cukup,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam keluarga terhadap pola asuh dan pemberian makanan. Edukasi terhadap ibu dan keluarga perlu dilakukan secara berkelanjutan.
Peran Akademisi dan Sinergi Lintas Sektor
Di akhir sambutannya, Bupati memberikan apresiasi kepada para akademisi yang tergabung dalam TP3S.
Menurutnya, kontribusi akademisi sangat penting untuk memberikan pendekatan ilmiah dan riset dalam mendukung intervensi program yang lebih efektif.
“Kami percaya bahwa kontribusi pemikiran berbasis riset dan pendekatan ilmiah akan sangat membantu tim dalam meningkatkan kualitas program,” ujarnya.
Ia berharap sinergi lintas sektor antara pemerintah daerah, puskesmas, kecamatan, akademisi, hingga masyarakat desa akan memperkuat upaya bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Pesan Michael Thungari saat Tutup Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka Sangihe 2025 |
![]() |
---|
Meriah dan Khidmat, Upacara HUT ke-80 RI di Sangihe Dipusatkan di Lapangan Gelora Santiago |
![]() |
---|
Bupati Kepulauan Sangihe Michael Thungari Buka Karnaval PAUD, Sambut HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Buka Turnamen Biliard Kategori Umum Pemula di Gedung Trikora |
![]() |
---|
Paskibraka 2025 Dikukuhkan, 30 Anggota Bakal Kibarkan Sang Saka Merah Putih di Kepulauan Sangihe |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.