Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Nasib Mikrolet di Manado

Kisah Sopir Mikrolet di Manado: Dulu Dicari Penumpang, Kini Sering Tak Dapat Gaji

Masa penantian yang membosankan itu diisinya dengan ngobrol bersama sopir lain yang ada dalam mobilnya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Arthur Rompis
MIKROLET - Mikrolet di depan Jumbo Swalayan, Jalan Suprapto, Kawasan Niaga 45, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (3/7/2025). Berikut kisah sopir mikrolet. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Sopir angkot atau mikrolet pernah jadi profesi menjanjikan di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Itu beberapa dekade lalu.

Kala itu penumpang sangat banyak, uang gampang dicari.

Tapi kini sudah berbeda, mereka harus susah payah menghidupi diri.

Pola hidup masyarakat yang berubah ke kendaraan daring membuat para sopir kesulitan mencari penumpang.

Kamis (3/7/2025) siang, puluhan mikrolet menumpuk di depan Jumbo Swalayan, Jalan Suprapto, Kawasan Niaga 45, Manado.

Sebagian besar mikrolet kosong, hanya satu dua yang terisi dengan penumpang yang juga hanya segelintir.

Di sisi kiri antre mikrolet jurusan Wonasa, sedang di sisi kanan jurusan Sumompo.

Sisi kanan agak lambat, sejumlah sopir sampai tidur di dalam mikro.

Seorang sopir jurusan Tuminting, Umang, terlihat tabah menanti.

Masa penantian yang membosankan itu diisinya dengan ngobrol bersama sopir lain yang ada dalam mobilnya.

"Beginilah nasib kami," kata dia.

Umang mengaku bekerja pada seseorang.

Ia harus setor Rp 120 ribu tiap hari ke pemilik.

Ditambah uang bensin, total biaya yang harus ia keluarkan setiap hari lebih dari Rp 200 ribu.

ANGKUTAN UMUM - Angkot atau mikrolet di pusat Kota Manado, Sulawesi Utara. Berikut daftar trayek angkot di Manado.
ANGKUTAN UMUM - Angkot atau mikrolet di pusat Kota Manado, Sulawesi Utara. Berikut daftar trayek angkot di Manado. (Tribunmanado.com/Arthur Rompis)

"Nah kelebihannya itu adalah gaji saya," katanya.

Ia mengaku sering tak dapat gaji

Jika pun dapat, sangat kecil.

"Keadaan kami sangat sulit," kata dia.

Ia menyebut nasib mereka berubah drastis saat ada kendaraan online.

Pendapatan mereka langsung turun signifikan.

"Pendapatan kami turun setengah lebih," kata dia.

Seorang sopir Wanea-Samrat yang enggan disebut namanya mengaku eigenaar alias pemilik kendaraan.

Tetap saja ia alami kesulitan.

"Dapat penumpang itu mujur-mujur," kata dia.

Saat ditemui Tribunmanado.com Kamis siang, ia tengah nongkrong di kawasan pedestrian depan eks Multi Mart, Jalan Sam Ratulangi Manado.

Ia duduk di kursi, sedang mobilnya parkir di tepi jalan.

Di dalamnya ada satu penumpang.

Ia mengaku sudah puluhan tahun menjadi sopir mikrolet.

Di masa jaya mikrolet beberapa tahun silam, uang sungguh mudah didapat.

Baca juga: Solusi Jika BSU Belum Cair, Simak Juga Penyebabnya

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Kota Manado Sulut Besok Jumat 4 Juli 2025

"Gaji sehari bisa sangat banyak, penumpang yang cari sopir," kata dia.

Dia mengelola uang dengan bijak, untung ia tabung. 

Dia sempat mendirikan rumah dan beli tanah.

Di saat masa sulit seperti ini, syukurlah saya bisa eksis meskipun hidup tiap hari kian sulit," kata dia.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved