Demo di Pangian Barat Bolmong
Kepala Desa Pangian Barat Elvira Bukut Tanggapi Aksi Demo Warga di Kantor Camat Passi Timur Bolmong
Kepala Desa Pangian Barat Elvira Bukut akhirnya menanggapi aksi demo warga di Kantor Camat Passi Timur, Bolmong, Sulut.
Penulis: Diki Cahya Mulya Gobel | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Desa (Sangadi) Pangian Barat, Elvira Bukut, akhirnya angkat bicara menanggapi aksi unjuk rasa puluhan warga yang digelar di Kantor Kecamatan Passi Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (17/6/2025), kemarin.
Dalam pernyataannya kepada Tribunmanado, Elvira menjelaskan bahwa persoalan yang menjadi dasar aksi protes sebagian besar berawal dari penerapan sanksi adat terhadap sejumlah warga yang melanggar norma di desa.
"Sebenarnya persoalan ini muncul karena pemerintah desa menerapkan sanksi adat kepada masyarakat yang sempat melanggar atau ada kasus di desa. Itu kasus perselingkuhan. Dan kena sanksi kena adat. Dan tidak bisa membuat hajatan sebelum menyelesaikan persoalan ini," katanya, Rabu (18/6/2025).
Terkait denda yang menjadi salah satu poin keberatan warga, Elvira menegaskan bahwa semua keputusan sudah melalui proses musyawarah bersama antara pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
"Untuk denda-denda yang dikenakan sudah melalui kesepakatan masyarakat bersama dengan BPD. Bukan sangadi yang buat," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dana yang diperoleh dari sanksi adat tidak dibagikan kembali ke masyarakat.
Melainkan dialokasikan untuk kepentingan sosial dan keagamaan, seperti membantu warga kurang mampu dan mendukung kegiatan keagamaan.
"Untuk peruntungan denda sebenarnya kan tidak mungkin akan dibagi-bagi kembali ke masyarakat. Makannya saya peruntukan untuk warga yang membutuhkan, termasuk pelayanan agama, pengecatan masjid misalnya," ujar Elvira.
Menanggapi kehadiran peserta aksi, Elvira menilai bahwa sebagian dari mereka merupakan pihak yang selama ini berseberangan secara politik dengannya.
"Demo itu juga sebenarnya banyak dihadiri lawan politik yang berseberangan kemarin. Itu sudah biasa. Dan ini bukan yang pertama," katanya.
Ia menegaskan bahwa selama ini dirinya tetap menjalankan tugas sebagai kepala desa dengan keterbukaan dan transparansi, termasuk dalam hal pembangunan desa.
“Saya berupaya selalu transparan. Setiap pembangunan saya update di Facebook (live). Itu bentuk keterbukaan saya kepada masyarakat. Jadi kalau untuk masalah pelayanan, selama ini saya melayani masyarakat. Dan saya akan terus berusaha melayani sesuai tugas saya,” ucapnya.

Diketahui pada Selasa (17/6/2025) kemarin, puluhan warga Desa Pangian Barat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Camat Passi Timur.
Para warga menyuarakan tuntutan agar Kepala Desa (Sangadi) Pangian Barat, Elvira Bukut, segera dicopot dari jabatannya.
Mereka yang didominasi ibu-ibu itu meneriakan berbagai tuntutan dan kecaman terhadap kinerja sangadi yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.