Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Gerakan Reformasi GMIM

Suara Jemaat GMIM dari Amerika Serikat: Gereja Sudah Keluar Jalur, Kita Harus Bereformasi

"Saya peduli, saya lahir di GMIM. GMIM sudah tidak sebagaimana marwahnya. Berdasarkan Alkitab dan aturan gereja, gereja ini sudah keluar dari jalur,"

Tribunmanado.com/Petrick Sasauw
AKSI DAMAI GMIM - Meike Warankiran, jemaat GMIM dari Seattle, Wangshinton DC, Amerika Serikat. Ia merupakan anggota Gerakan Reformasi GMIM yang datang ke Kantor Sinode GMIM, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (11/6/2025). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Aksi penyampaian petisi oleh Gerakan Reformasi GMIM di Kantor Sinode GMIM, Tomohon, Sulawesi Utara, mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan jemaat

Menariknya, salah satu peserta aksi datang jauh dari luar negeri. 

Dia adalah Meike Warankiran, seorang jemaat GMIM asal Seattle, Washington DC, Amerika Serikat.

Dalam aksinya, Meike menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi GMIM saat ini. 

Ia menyebut bahwa gereja yang ia cintai sejak lahir sudah jauh dari marwah dan nilai-nilai alkitabiah.

"Saya peduli, saya lahir di GMIM. GMIM sudah tidak sebagaimana marwahnya. Berdasarkan Alkitab dan aturan gereja, gereja ini sudah keluar dari jalur," ucap Meike saat di wawancara Tribunmanado.com, Rabu (11/6/2025).

Meike menyayangkan bahwa Ketua Sinode GMIM saat ini, Pdt. Hein Arina, sedang menghadapi proses hukum dan bahkan berada di balik jeruji besi. 

Ia menganggap hal ini sebagai tamparan bagi jemaat.

"Berarti ada yang salah, dia itu panutan. Sekarang ditahan dan ada bukti-bukti kenapa dia jadi tersangka," katanya.

Tak hanya itu, Meike juga mengecam politisasi yang terjadi di tubuh gereja, serta menyoroti pentingnya transparansi pengelolaan keuangan.

"Saya tidak suka politisasi gereja. Sekarang dunia menggarami gereja, bukan gereja yang menggarami dunia. Ini sangat disayangkan," tambahnya.

Meike menekankan bahwa jemaat berhak tahu ke mana dana gereja dan hibah pemerintah digunakan, dan mengkritik sistem sentralisasi yang dinilai menutup akses informasi bagi warga gereja.

"Keuangan harus transparan. Jemaat harus tahu ke mana semua itu pergi. Ini sangat melukai. Nila setitik merusak susu sebelanga," sambung Meike.

Sepulangnya ke Amerika, ia akan menyuarakan alasan di balik aksi damai ini. 

Baginya, menyampaikan pendapat adalah hak konstitusional setiap WNI, dan apa yang dilakukan oleh Gerakan Reformasi GMIM adalah demi perbaikan gereja ke depan.

AKSI DAMAI GMIM - Plt Ketua BPMS GMIM Pdt Janny Rende (tengah) menerima petisi yang di sampaikan oleh Gerakan Reformasi GMIM yang berlangsung di Kantor Sinode GMIM, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (11/6/2025). Ia berjanji tuntutan bakal dibawa ke rapat BPMS GMIM.
AKSI DAMAI GMIM - Plt Ketua BPMS GMIM Pdt Janny Rende (tengah) menerima petisi yang di sampaikan oleh Gerakan Reformasi GMIM yang berlangsung di Kantor Sinode GMIM, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (11/6/2025). Ia berjanji tuntutan bakal dibawa ke rapat BPMS GMIM. (Tribunmanado.com/Petrick Sasauw)
Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved