Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Boltim Sulawesi Utara

Identitas 2 Penambang Asal Kotamobagu Tewas Tertimbun di Tambang Buyat Boltim

"Saya baru dapat info hari ini, kayaknya ini sengaja ditutupi ke pemerintah setempat,” ujar Idrus.

Penulis: Nielton Durado | Editor: Isvara Savitri
Dok. Warga
TAMBANG EMAS - Tambang emas Buyat, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara. Dua dari lima orang yang tewas merupakan warga Kotamobagu. 

TRIBUNMANADO.COM, BOLTIM - Tambang emas yang ada di Desa Buyat Dua, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara, makan korban.

Dari informasi yang diperoleh Tribunmanado.com pada Kamis (29/5/2025), dari lima korban yang tewas, dua di antaranya adalah warga asal Kotamobagu.

Hal ini dibenarkan oleh Camat Kotabunan Idrus Paputungan.

Ia mengaku baru mengetahui peristiwa tersebut.

Padahal PETI Buyat itu ada di wilayahnya.

"Saya baru dapat info hari ini, kayaknya ini sengaja ditutupi ke pemerintah setempat,” ujar Idrus.

Berdasarkan penelusuran, dua korban asal Kotamobagu yang tewas di tambang Buyat bernama Mualim Mokoagow dan Yandi Mamonto.

TAMBANG- Lokasi tambang emas ilegal di Kecamatan Buyat, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara (Sulut).
TAMBANG- Lokasi tambang emas ilegal di Kecamatan Buyat, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara (Sulut). (Foto dokumentasi warga.)

Keduanya sudah dimakamkan di Kotamobagu.

"Iya sudah dimakamkan," ujar salah seorang warga.

Polres Botim Selidiki

Tambang emas ilegal yang ada di Desa Buyat Dua, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Boltim, makan korban.

Sebanyak lima orang penambang yang beraktivitas di tambang tersebut tewas tertimbun.

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Boltim Iptu Liefan Kolinug.

Kepada Tribunmanado.com, Liefan mengatakan pihaknya terlambat mendapat informasi dari warga.

Baca juga: Harga Daging di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara: Babi dan Ayam Turun, Sapi Stabil

Baca juga: Pemilik Rumah yang Terbakar di Tanjung Merah Bitung Ternyata Bukan Orang Sembarangan

"Iya benar, ada lima orang yang tewas," ujarnya, Rabu 28 Mei 2025 via telepon.

"Kami baru dapat informasinya," kata dia.

Ia mengatakan saat ini masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.

"Masih kita selidiki, termasuk kronologinya," tegas dia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved