Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Sulut di Kamboja

Jasad Nahtasya Antou Belum Dipulangkan dari Kamboja, Donasi yang Dikirim ke Pacar Capai Rp 200 Juta

Kata Mercy diduga, uang donasi yang telah dikumpulkan dan dikirim ke JR tidak digunakan untuk memulangkan jenazah  Nahtasya dari Kamboja ke Manado. 

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Indry Panigoro
Ferdi Guhuhuku Tribun Manado
BERI KETERANGAN: Mercy Lontoh dan Nelson Antou. Sahabat dan ayah dari Nahtasya Antou (26) perempuan asal Kota Manado, Sulawesi Utara, (Sulut) yang meninggal di Kamboja. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mercy Lontoh sahabat Nahtasya Antou (26) perempuan asal Kota Manado, Sulawesi Utara, (Sulut) yang meninggal di Kamboja angkat bicara.
 
Mercy adalah orang yang pertama yang membuka donasi almarhumah Nahtasya.
 
Sebelum membuka donasi Mercy sudah berkoordinasi dengan pacar Nahtasya JR alias Jovan.
 
Donasi dibuka mulai tanggal 10 April 2025  dikirim langsung ke rekening dan Dana atas nama JR.
 
"Saya bersahabat dengan Nahtasya jadi memang dari hati saya ingin membantu, tetapi ujungnya jadi seperti, jenazah Nahtasya belum bisa dipulangkan," jelas Mercy, Senin (13/5/2025).
 
Kata Mercy diduga, uang donasi yang telah dikumpulkan dan dikirim ke JR tidak digunakan untuk memulangkan jenazah Nahtasya dari Kamboja ke Manado
 
"Komunikasi terakhir dengan Jovan itu di tanggal 29 April, setelahnya sampai sekarang sudah tidak direspon. 
 
Uang donasi yang terkumpul Rp 200 juta sekian itu Mercy tahu dari postingannya JR, jkaren JR sempat memperlihatkan saldo rekening banknya.

"Diimana akunnya ada pemasukan Rp 200 juta sekian dan pengeluaran Rp 160 juta sekian itu dari periode tanggal 10 april sampai 30 april," tutur Mercy.

Begitu juga di akun Dana milik JR, tambah Mercy, dipostingannya terlampir ada uang masuk sekira Rp 8 jutaan untuk periode tanggal 10 April sampai 15 April. 

"Jadi total saldo yang masuk ke dia baik bank dan dana itu Rp 200 jutaan. Itu sudah cukup untuk memulangkan jenazah Nahtasya. 

Kata Mercy lagi, Ia sudah dapat info dari Mister Kim dari tempat penitipan jenazah di Kamboja, dimana biaya yang dibutuhkan untuk pemulangan jenazah ke Manado hanya Rp165 juta rupiah.

Selanjutnya, pada 3 Mei, Mercy kemudian menghubungi via chat WhatsApp agar dirinya memberikan klarifikasi secara terbuka terkait pemakaian uang donasi, namun tidak direspon.
 
"Jadi saya chat ke Jovan untuk terbuka soal donasi karena sudah tidak ada kejelasan, apalagi orang-orang yang berdonasi sudah bertanya-tanya perkembangan dan keadaan almarhuma apakah sudah balik ke Manado atau bagaimana," sebut Mercy.
 
Ia berharap JR punya etika baik untuk memulangkan jenazah sahabatnya itu ke Sulut.
 
"Tolong respon kami aktifkan lagi nomor Whatsapp karena pihak keluarga sulit ingin mengetahui kejelasan donasi ini," pungkasnya.

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved