Air Terjun Tunan Minahasa Utara, Berlian yang Perlu Diasah di Tanah Tonsea

Begitu tiba di gerbang, tamu harus melapor ke pos jaga pengelola.

Setelah itu pengunjung harus berjalan kaki sekitar 500 meter. 

Ini agak menantang karena medannya sedikit menanjak. 

Mendaki ke Air Terjun Tunan lebih mudah karena Pemkab Minut menyediakan jalan setapak yang terbuat dari batu alam. 

Bagi yang suka tantangan, bisa menyusuri jalan lama untuk roda dan kendaraan off road.

Baca juga: Jasad Nahtasya Antou Belum Dipulangkan dari Kamboja, Donasi yang Dikirim ke Pacar Capai Rp 200 Juta

Baca juga: Mercy Lontoh Ungkap Bukti Donasi Ratusan Juta Untuk Biaya Pemulangan Jenazah Nahtasya dari Kamboja

Dua jalan ini bersisian, terpisah oleh aliran sungai di antaranya yang sama-sama berakhir di bawah air terjun. 

Berjalan kaki tidak lama tapi lumayan membuat berkeringat, namun tidak sampai tersengal-sengal. 

Rasa penasaran langsung terpuaskan ketika melihat Tunan yang menjulang.

Air puluhan kubik yang bersumber dari Hutan Wasian jatuh, menimbulkan suara gemuruh yang justru menenangkan jiwa.

Sensasi yang menenangkan hati. 

Menikmati Tunan, membuat penasaran.

Dari jauh, ingin mendekat.

Begitu mendekat, mau lebih dekat lagi.

Deru air di bawah air terjun membawa uap air ke udara, membuat sekitarnya bak gerimis halus, sejuk dan segar.

Berada di bawah Air Terjun Tunan, menikmati air jatuh, suaranya yang khas menenangkan jiwa.